HARIAN MERAPI-Pemadam kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukoharjo terhitung Januari hingga awal Oktober 2025 menerima ratusan laporan pengaduan dari masyarakat kejadian non kasus kebakaran. Diperkirakan angkanya mencapai 300 laporan. Angka tersebut sangat tinggi dibanding laporan kebakaran yang hanya sekitar 70 kejadian. Diantara banyaknya laporan ditangani tersebut seperti penanganan hewan liar ular dan tawon meresahkan warga, melepas cincin tersangkut di jari, evakuasi sapi tercebur di sumur, hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukoharjo Margono, Sabtu (18/10) mengatakan, Damkar Satpol PP Sukoharjo menerima banyak laporan pengaduan dari masyarakat. Laporan prioritas yakni terkait penanganan kejadian kebakaran. Kebakaran menjadi tugas utama Damkar Sukoharjo untuk secepatnya ditangani. Namun diluar itu, ada laporan pengaduan lain datang dari masyarakat yang masuk dan ditangani Damkar Sukoharjo.
Damkar Satpol PP Sukoharjo mencatat ada ratusan laporan pengaduan masyarakat masuk terhitung Januari hingga awal Oktober 2025. Sejumlah laporan pengaduan tersebut seperti penanganan hewan liar yang meresahkan masyarakat. Hewan tersebut didominasi ular disusul kemudian tawon dan lebah.
Ular dilaporkan karena kedapatan masuk ke rumah warga atau memangsa hewan peliharaan seperti ayam. Damkar Sukoharjo juga menerima laporan pengaduan warga setelah menemukan sarang atau telur ular.
Penanganan lain dilakukan Damkar Sukoharjo terhadap laporan masyarakat terkait sarang tawon atau serangan tawon. Temuan tersebut didapati seperti di rumah warga atau di pekarangan.
"Ada juga laporan masuk ke Damkar Sukoharjo dimana masyarakat melaporkan kejadian KDRT. Terkait hal ini kami berkoordinasi dengan pihak terkait yang lebih berwenang. Laporan setelah kami terima kami teruskan ke pihak berwenang tersebut," ujarnya.
Laporan KDRT yang masuk ke Damkar Satpol PP Sukoharjo semuanya sudah ditangani pihak berwenang. Penanganan dilakukan mengingat kejadian yang menimpa terjadi di lingkungan keluarga.
"Secara prioritas di bidang kami penanganan kebakaran. Tapi diluar itu ada banyak laporan pengaduan masuk salah satunya seperti KDRT tersebut. Selain itu juga ada permintaan masyarakat terkait sosialisasi dan edukasi pencegahan kebakaran menyasar anak sekolah hingga orang dewasa," lanjutnya.*