internasional

Trump sedang cari simpati dunia, awasi gencatan senjata Gaza di pangkalan Israel

Senin, 13 Oktober 2025 | 10:30 WIB
Ilustrasi Gaza setelah berbulan-bulan mengalami blokade Israel. (ANTARA/Anadolu)



HARIAN MERAPI - Donald Trump sedang mencari simpati dunia dengan menekan Israel untuk menaati kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.


Hal ini perlu dilakukan mengingat sudah beberapa kali Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata namun dibiarkan AS.


Pasukan Amerika Serikat akan mulai beroperasi di sebuah pangkalan militer Israel pada Ahad untuk memantau pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, sebut laporan media Israel.

Baca Juga: Ramalan zodiak cinta dan karir Leo besok Selasa 14 Oktober 2025, cobalah kendalikan perubahan suasana hati Anda

Kanal 12 Israel melaporkan sedikitnya 200 tentara AS akan ditempatkan di Pangkalan Udara Hatzor di Israel selatan sebagai bagian dari satuan tugas pemantau. Belum ada konfirmasi resmi dari otoritas AS maupun Israel.

Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan kepada Kanal 12 bahwa penarikan lebih lanjut pasukan Israel dari Gaza belum menjadi pembahasan saat ini. Namun pejabat lain menyebut utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, dan timnya telah mulai memetakan rencana penarikan pasukan berikutnya.

Dalam unggahannya di X pada Sabtu, Witkoff mengatakan ia bersama Komandan Komando Pusat AS (CENTCOM) Laksamana Bradley Cooper dan menantu Trump, Jared Kushner, mengunjungi Gaza “untuk memverifikasi kepatuhan Israel terhadap Fase I kesepakatan.”

Media Israel melaporkan kunjungan Witkoff ke Gaza dimaksudkan untuk meninjau lokasi penempatan pasukan multinasional yang akan terdiri dari tentara negara-negara Islam, Arab, dan Eropa.

Baca Juga: Pengurus baru Kamaba Jogja dilantik, bagian dari pengembangan diri hingga pelestarian nilai-nilai sosial budaya Blora

Pasukan multinasional itu akan dikerahkan di antara kawasan perkotaan yang ditinggalkan pasukan Israel dan perbatasan Gaza-Israel.

“Sesuai kesepakatan, tentara Israel tidak akan melakukan penarikan tambahan sampai Pasukan Stabilisasi Internasional memasuki Gaza,” kata Kanal 12, seraya menambahkan pengerahan pasukan tersebut kemungkinan memakan waktu beberapa pekan.

Pembentukan pasukan itu diperkirakan dibahas dalam KTT Perdamaian Sharm el-Sheikh di Mesir pada Senin, ketika negara-negara Arab mendesak Dewan Keamanan PBB menetapkan mandat pasukan tersebut, meski Israel menolak karena dianggap membatasi ruang gerak militernya.

KTT Sharm el-Sheikh akan dipimpin bersama Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, dengan dihadiri lebih dari 20 negara.

Baca Juga: Keseruan 8.000 Peserta Menari di Mall Serentak 11 Kota

Menurut pernyataan kepresidenan Mesir, pertemuan itu bertujuan “mengakhiri perang di Gaza, memperkuat upaya perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, serta membuka babak baru keamanan regional.”

Halaman:

Tags

Terkini