"Sulit menerima hal itu bahkan sebelum ada pertemuan resmi dengan pemimpin partai," tambahnya.
Menurut laporan Al-Jazeera pada Kamis, 11 September 2025, seruan agar Macron mundur pun terdengar di tengah kerumunan.
"Sama saja masalahnya, Macron lah masalahnya, bukan para menteri. Dia harus mundur!" tegas seorang demonstran lain bernama Fred.
Baca Juga: Kabar gembira, guru dan relawan posyandu dapat makan bergizi gratis
Meski berlangsung damai di beberapa wilayah, aksi ini juga diwarnai bentrokan.
Salah satunya, terjadi di Paris. Polisi 'anti huru-hara' di Prancis terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang bertahan di jalanan.
Bentrok tersebut berujung pada penangkapan massal. Hanya di Paris saja, hampir 200 orang ditahan karena dianggap mengganggu ketertiban umum.
Baca Juga: Tanggap Bencana Banjir Bali dan NTT, BRI Peduli Gerak Cepat Salurkan Bantuan
Hingga kini, data dari Kementerian Dalam Negeri Prancis mencatat ratusan orang diamankan di berbagai kota. Dari jumlah itu, 415 orang masih ditahan otoritas keamanan setempat. *