HARIAN MERAPI - Walikota Salatiga, Robby Hernawan melaporkan bahwa kondisi Kota Salatiga terkini dalam situasi yang kondusif dan aman, namun tetap waspada. Robby juga melaporkan bahwa Kota Salatiga telah melakukan penghitungan kerugian.
Kemudian, Kota Salatiga perlu mewaspadai potensi lain yaitu kerawanan perbankan. Potensi kerawanan perbankan akan menyebabkan kemungkinan penolakan pembayaran kewajiban kredit, mengganggu stabilitas sistem keuangan sektor perbankan, serta menyebarnya hoax di daerah.
"Menghadapi potensi kerawanan ini, perlu dilaksanakan edukasi atas skema kredit, serta edukasi masyarakat agar lebih waspada dengan penipuan atas nama bank," Robby saat Rapat Koordinasi Forkopimda terkait pantauan perkembangan situasi dan kondusivitas Kota yang dihadiri oleh Kepala Biro Pemerintahan, Otonomi Daerah, dan Kerja Sama Provinsi Jawa Tengah, di Salatiga, Rabu (10/9/2025).
Baca Juga: Kemlu RI Intensif Koordinasi dengan Peru, Usut Tuntas Kematian Staf KBRI Zetro Leonardo
Kepala Biro Pemerintahan, OTDA, dan Kerja Sama Provinsi Jawa Tengah, Yasip Khasani, memberikan paparan terkait tugas dan fungsi Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. Berdasar UU no. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan umum termasuk penanganan konflik sosial.
Terkait dengan kondisi terkini, Yasip yakin Kota Salatiga tetap kondusif dan aman. Namun Yasip berpesan untuk tetap melakukan antisipasi adanya kemungkinan pergerakan massa.
Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit melaporkan beberapa tindakan yang telah diambil oleh DPRD antara lain, berdasar audiensi dengan massa yaitu mahasiswa, DPRD memfasilitasi dengan mengirimkan surat pengantar penyampaian aspirasi kepada presiden antara lain terkait pelaksanaan pembangunan Taman Wisata Religi (TWR) dan terkait pengelolaan sampah.
Sebagai Ketua DPRD, ia telah menginstruksikan kepada anggota untuk tidak banyak menanggapi masyarakat di media sosial, namun bergerak langsung turun ke wilayah sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang terang benderang khususnya terkait gaji dan tunjangan pejabat publik yang sedang sensitif di masyarakat.
Selanjutnya, Dance mengingatkan kepada segenap jajaran Forkopimda untuk melaksanakan tindakan preventif pasca kejadian sebagai upaya mewujudkan generasi emas bukan generasi cemas.
Kajari Salatiga menambahkan, terkait potensi kerawanan perbankan, kajari menyebutkan telah ada upaya pemberian edukasi kepada masyarakat berupa sosialisasi dengan BRI. Kajari juga menyebutkan instansinya telah melaksanakan upaya preventif persuasif non formal ke masyarakat dalam rangka membangun kenyamanan dan keamanan kota. Beliau juga mengusulkan untuk segera dijadwalkan kegiatan doa bersama sebagai wujud syukur atas kondisi kota yang tetap kondusif.*