solo

Fasilitasi pengembangan usaha, Pemkab Sukoharjo dorong 208.725 UMKM naik kelas

Senin, 25 Agustus 2025 | 15:45 WIB
Arsip. Jalur utama tengah kota Sukoharjo rawan macet kendaraan pemudik. (Wahyu imam ibadi)

HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo dorong 208.725 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas. Upaya dilakukan melalui berbagai program mencakup peningkatan akses pembiayaan, fasilitasi digitalisasi, pengembangan kapasitas dan dukungan pemasaran dan promosi.

Pengembangan dilakukan agar pelaku UMKM memiliki peningkatan pendapatan dan menggerakkan ekonomi daerah.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, Senin (25/8/2025) mengatakan, Pemkab Sukoharjo saat ini mencatat sebanyak 208.725 UMKM yang tersebar di 12 kecamatan.

Pemkab Sukoharjo berupaya mendorong UMKM untuk naik kelas melalui berbagai program dan kebijakan. Upaya ini mencakup peningkatan akses pembiayaan, fasilitasi digitalisasi, pengembangan kapasitas serta dukungan pemasaran dan promosi.

Baca Juga: Bumi Mataram Volley Ball Academy Juara 1 Piala PBV Purwakarta

Pelaku UMKM tersebut bergerak diberbagai bidang usaha seperti makanan, minuman, kerajinan, mebel, rotan dan lainnya. Sektor usaha UMKM menjadi penopang ekonomi masyarakat dan daerah karena mampu sektor usaha dengan banyak penyerapan tenaga kerja.

Pemkab Sukoharjo terus memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM. Hal ini demi keberlangsungan usaha dan terpenting mendorong kemajuan.

"Pemkab Sukoharjo terus mendorong pelaku UMKM naik kelas dengan memfasilitasi pengembangan usaha. Salah satunya digitalisasi pemasaran dan promosi," ujarnya.

Pendampingan dilakukan Pemkab Sukoharjo seperti dengan fasilitasi pemberian dokumen lengkap seperti Izin usaha dan Nomor Induk Berusaha (NIB). Hal ini penting sebagai legalitas usaha para pelaku UMKM

"Keberadaan UMKM ini sangat penting bagi masyarakat dan daerah karena mampu menggerakkan roda ekonomi," katanya.

Baca Juga: Infeksi berulang DBD bisa berakibat lebih parah, begini cara mencegahnya

Iwan Setiyono mengatakan, berdasarkan data diketahui pada tahun 2018 lalu jumlah pelaku UMKM hanya ada 20.580 usaha. Jumlah pelaku UMKM mengalami lonjakan saat pandemi virus Corona tahun 2020 dan tahun 2021.

Dalam dua tahun tersebut jumlah pelaku UMKM bertambah 50.000 usaha atau 100.000 usaha setiap tahun. Jumlah pelaku UMKM terus melonjak pada tahun 2022 hingga sekarang 2025.

"Jumlah pelaku UMKM melonjak karena banyak pelaku UMKM baru bermunculan termasuk anak muda generasi milenial," ujarnya.

Diskopumdag Sukoharjo menyambut positif jumlah pelaku UMKM yang melonjak tersebut. Sebab di satu sisi membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Di sisi lain keberadaan pelaku UMKM sangat penting bagi pemerintah karena menjadi motor penggerak perekonomian daerah dan nasional.

Halaman:

Tags

Terkini