magelang

Pemkot Magelang Ajak Semua Komponen Keroyokan Mengatasi Stunting

Rabu, 30 Juli 2025 | 18:30 WIB
Penanganan stunting memerlukan keterlibatan semua pihak. (Dok)

HARIAN MERAPI - Pemerintah Kota Magelang ajak semua kompenen untuk keroyokan mengatasi stunting.

Sebab, stunting masih menjadi permasalahan serius di Indonesia.

Secara nasional, prevalensi stunting mencapai 19,8 persen. Sementara di Kota Magelang mencapai 15,3 persen atau sekitar 512 anak.

Baca Juga: Kasus beras oplosan, empat produsen yang diduga oplos beras naik ke tahap penyidikan

Walikota Magelang Damar Prasetyono mengatakan Pemkot Magelang melakukan berbagai intervensi dan mengerahkan semua sektor untuk menekan angka stunting.

"Kami mendorong intervensi model ‘keroyokan’. Setiap organisasi perangkat daerah (OPD), pelaku usaha, dan warga harus ikut serta," kata Damar, Rabu (30/7/2025).

Damar menjelaskan, anak-anak yang berpotensi mengalami stunting, akan dikelompokkan berdasarkan wilayah atau kelurahan masing-masing. Ini akan mempermudah dalam penanganan cepat kasus stunting.

Pendataan yang lebih detail dilakukan terhadap balita, ibu menyusui (busui), dan ibu hamil (bumil) sebagai kelompok sasaran utama.

Baca Juga: PPATK temukan 140 ribu rekening tidak aktif selama 10 tahun senilai Rp428 miliar

"Data ini penting untuk mempermudah intervensi status gizi secara spesifik di suatu wilayah oleh puskesmas dan posyandu maupun para pendamping," imbuh Damar.

Di sisi lain, Damar juga menekankan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Masyarakat diharapkan saling memperhatikan kondisi anak-anak dan ibu hamil di sekitarnya, serta segera melaporkan jika ditemukan tanda-tanda stunting.

Baca Juga: Sinopsis film 'Guardians of the Formula'. Kisah para ilmuwan berbeda ideologi dengan takdir saling curiga

Tak hanya itu, lanjut Damar, peran seorang Bapak juga diperlukan dalam merawat tumbuh kembang anak.

Halaman:

Tags

Terkini

SIMAGENTA untuk Perkuat Manajemen ASN Kota Magelang

Kamis, 9 Oktober 2025 | 19:50 WIB