jawa-tengah

Kenapa beberapa hari ini suhu udara sangat dingin, begini penjelasan dari BMKG

Kamis, 10 Juli 2025 | 16:45 WIB
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo. ( ANTARA/Dokumentasi Pribadi )

HARIAN MERAPI - Masyarakat diminta untuk tidak mengkhawatirkan penurunan suhu udara yang berlangsung dalam beberapa hari terakhir.

Menurut Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, kejadian penurunan suhu udara tersebut biasa terjadi pada musim kemarau.

"Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, khususnya di Cilacap, sejak beberapa hari lalu terjadi penurunan suhu udara minimum dan hal itu juga terjadi di daerah lain," katanya di Cilacap, Kamis (10/7/2025).

Ia mencontohkan hasil pengamatan suhu udara minimum di Stamet Tunggul Wulung pada hari ini tercatat 22 derajat Celcius.

Baca Juga: Pantauan gunung api, masyarakat di lereng Gunung Sindoro diminta tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang letusan

Jika dibandingkan dengan rerata suhu udara minimum beberapa hari sebelumnya yang mencapai 25 derajat Celcius, kata dia, suhu udara minimum pada hari ini lebih dingin dari sebelumnya, karena terdapat penurunan suhu sebesar 3 derajat Celcius.

"Suhu udara 22 derajat Celcius yang tercatat pada hari ini belum menyamai rekor suhu udara paling minimum yang terjadi di Cilacap selama kurun waktu 45 tahun," katanya seperti dilansir Antara.

Ia mengatakan berdasarkan data statistik suhu udara minimum di Cilacap yang terkumpul sejak tahun 1975 hingga Desember 2024, suhu udara paling minimum pernah terjadi pada 14 Agustus 1994, yang tercatat sebesar 17,4 derajat Celcius.

"Selisih suhu udara paling minimum tahun 1994 bila dibanding hari ini (10/7) masih terpaut 5 derajat Celcius. Artinya, kejadian suhu udara dingin di Cilacap belum lebih dingin dari kejadian tahun 1994, dan suhu dingin saat ini masih bersifat normal," katanya.

Baca Juga: Waspadai modus penipuan pengembalian paket e-commerce, ini yang harus diantisipasi

Berdasarkan prakiraan yang dirilis oleh Stasiun Klimatologi Semarang, kata dia, puncak musim kemarau di Jawa Tengah bagian selatan dan sekitarnya secara umum akan berlangsung pada Agustus 2025.

Demikian pula dengan suhu udara minimum pada malam dan pagi hari diprakirakan akan bertambah dingin, sehingga memberikan indikasi bahwa kejadian suhu dingin masih akan berlangsung hingga akhir Agustus 2025.

"Kejadian suhu dingin ini diprakirakan akan normal, sehingga tidak perlu dikhawatirkan oleh masyarakat. Di beberapa wilayah diprakirakan akan muncul kabut pada pagi hari, merupakan sesuatu yang wajar dan lazim terjadi saat musim kemarau, dan kemunculan kabut ini juga akan menambah dingin suhu udara," katanya.

Bahkan, kata dia, suhu udara di wilayah dataran tinggi atau pegunungan akan lebih dingin daripada suhu di wilayah pesisir, karena laju penurunan suhu udara adalah 0,5 derajat Celcius per kenaikan 100 meter ketinggian tempat.

Baca Juga: Waspadai modus penipuan pengembalian paket e-commerce, ini yang harus diantisipasi

Halaman:

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB