sleman

Upacara adat Suran Mbah Demang, Wakil Bupati Sleman ikut pawai jalan kaki bersama masyarakat

Jumat, 4 Juli 2025 | 20:00 WIB
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa jalan kaki bersama masyarakat pada upacara adat Suran Mbah Demang (Foto : Dok. Prokompim Sleman)

HARIAN MERAPI - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menghadiri upacara adat Suran Mbah Demang. Kegiatan budaya ini diselenggarakan di Kantor Kalurahan Banyuraden, Gamping, Sleman, Kamis (3/7/2025) malam.

Upacara adat yang rutin diadakan setiap bulan Sura dalam kalender Jawa ini merupakan wujud penghormatan dan pengakuan terhadap leluhur Ki Demang Cokrodikromo. Yakni sosok yang memiliki peranan penting dalam sejarah dan budaya Banyuraden.

Serangkaian prosesi dilaksanakan dalam rangkaian upacara adat. Salah satunya kirab budaya yang diikuti oleh sejumlah barisan bregada keprajuritan. Selain itu juga dimeriahkan dengan berbagai kesenian tradisional, arak-arakan gunungan dan ogoh-ogoh.

Baca Juga: Motif Batik Bakaran Pati adalah batik tradisional dengan hiasan visual yang sederhana

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyempatkan waktu mengikuti seluruh prosesi upacara adat Suran Mbah Demang. Bahkan turut berjalan kaki dalam pawai menuju Sumur Petilasan Mbah Demang.

Ribuan masyarakat tampak antusias menyaksikan kirab budaya ini. Ruas jalan yang dilalui oleh rombongan kirab budaya terlihat dipadati oleh masyarakat yang ingin menyaksikan perayaan upacara adat Suran Mbah Demang.

Ditemui usai mengikuti kirab budaya, Danang Maharsa menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat dan jajaran Kalurahan Banyuraden. Mereka telah menunjukkan semangat kolektivitas dalam melestarikan warisan budaya.

Selain sebagai hiburan bagi masyarakat, Danang menekankan bahwa kegiatan ini juga menjadi momentum untuk meneladani nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Ki Demang Cokrodikromo.

Baca Juga: TNI AU dan Korea Selatan kerja sama militer, uji coba pesawat tempur Boramae, ini penampakannya

'Banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari Ki Demang Cokrodikromo. Salah satunya yang jelas terlihat dalam rangkaian upacara adat ini adalah kebersamaan dan gotong-royong. Seluruh masyarakat saling menghormati dan mendukung kelancaran prosesi upacara adat.

''Nilai-nilai seperti inilah (gotong-royong dan saling menghormati) yang seharusnya kita teladani dan implementasikan dalam kehidupan sehari-hari,'' ujarnya.

Politisi PDIP ini juga berharap, tradisi dan warisan budaya yang masih ada dapat terus dilanjutkan, khususnya oleh generasi muda. Sehingga, nilai-nilai leluhur dan kearifan lokal akan tetap terjaga dan menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat.*



 

Tags

Terkini