internasional

Iran meradang, pengawas nuklir PBB dituding khianati tugas, begini pernyataan resmi Iran

Minggu, 29 Juni 2025 | 07:00 WIB
Pasukan keamanan dan penyelamat Israel bekerja di lokasi serangan rudal dari Iran di Tel Aviv, Israel, Senin (16/6/2025). Iran telah melancarkan serangan rudal ke sejumlah target di Israel sejak Jumat sehingga mengakibatkan jatuhnya korban dan kerusakan signifikan. (ANTARA FOTO/Xinhua/Jamal Awad)



HARIAN MERAPI - Iran merasa dikhianati tim pengawas nuklir PBB terkait pemboman fasilitas nuklir oleh AS.


Secara khusus, Iran menuduh Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi “mengkhianati tugasnya”.


Berkaitan itu Iran mendesak tim pengawas nuklir PBB mengunjungi fasilitas nuklir Teheran yang dibom Amerika Serikat.

Baca Juga: Peruntungan Shio Naga besok Minggu 29 Juni 2025, jangan lakukan apa pun yang dapat memicu ledakan

"IAEA dan Direktur Jenderalnya (Rafael Grossi) bertanggung jawab penuh atas keadaan yang menyedihkan ini," kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dalam sebuah pernyataan di X, Jumat (27/6).

"Desakan Grossi untuk mengunjungi fasilitas (nuklir) yang dibom dengan dalih perlindungan tidak ada artinya, dan bahkan mungkin bermaksud jahat. Iran berhak untuk mengambil langkah apa pun untuk membela kepentingannya, rakyatnya, dan kedaulatannya,” ujar Araghchi menegaskan.

Konflik selama 12 hari antara Israel dan Iran meletus pada 13 Juni setelah Tel Aviv melancarkan serangan udara terhadap fasilitas militer, nuklir, dan sipil Iran. Serangan itu menewaskan sedikitnya 606 korban dan melukai 5.332 orang, menurut Kementerian Kesehatan Iran.

Baca Juga: Cerita misteri mencari pesugihan di Pantai Selatan 1, waktunya pada bulan Purnama malam Jumat Kliwon

AS, sekutu utama Israel, juga mengebom tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada 22 Juni, dalam eskalasi konflik.

Sebagai balasan, Iran melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak yang menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai lebih dari 3.400 orang di Israel, menurut angka yang dirilis Universitas Ibrani Yerusalem.

Konflik tersebut terhenti di bawah gencatan senjata yang ditengahi AS, yang mulai berlaku pada 24 Juni.

Menanggapi serangan Israel-AS, parlemen Iran pada Rabu (25/6) meloloskan RUU untuk menangguhkan kerja sama dengan IAEA hingga keselamatan dan keamanan kegiatan nuklir Teheran dapat dijamin.

Baca Juga: Berkunjung ke sentra batik Dusun Giriloyo, Menpar ajak generasi muda memakai batik

"Ini adalah akibat langsung dari peran Grossi yang disesalkan dalam mengaburkan fakta bahwa Badan tersebut—satu dekade lalu—telah menutup semua masalah masa lalu," kata Araghchi.

“Melalui tindakan jahat ini, ia secara langsung memfasilitasi penerapan resolusi bermotif politik terhadap Iran oleh Dewan Gubernur IAEA serta pemboman ilegal Israel dan AS terhadap fasilitas nuklir Iran… dalam pengkhianatan yang mencengangkan terhadap tugasnya,” ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini