sleman

Saat berada di lahan pertanian Tani Organik Merapi akan menemukan beberapa jenis tanaman refugia, apa saja manfaatnya?

Senin, 23 Juni 2025 | 16:15 WIB
Tanaman bunga matahari termasuk salah satu tanaman refugia dengan tampilan bunga yang indah dan khas. (Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Saat berjalan-jalan di kawasan Wukirsari Cangkringan Sleman dapat berkunjung ke lahan pertanian organik bernama, Tani Organik Merapi (TOM).

Lahan tersebut oleh pemiliknya, Untung W dan Sugiarto pada 2008 silam untuk budidaya selada secara organik, alias tak menggunakan bahan kimia sintetis seperti pupuk dan pestisidanya.

Selain itu diperhatikan pula soal jarak dengan lahan pertanian yang tak menerapkan sistem organik, serta ada tanaman pelindung di pinggir lahan.

Seiring perjalanan waktu, lahan pertanian TOM tak hanya untuk menanam selada, tapi aneka jenis sayur. Berbagai kalangan pun antusias belajar pertanian organik di TOM.

Baca Juga: IMI Karanganyar masa bakti 2025-2030 dilantik, siap kembangkan olahraga otomotif dan dukung program keselamatan berlalu lintas

Demikian dijelaskan salah satu tim dari TOM, Riyanto, baru-baru ini. Ditambahkan pula, mulai dari budidaya/perawatan, pemanenan hingga pemasaran sayur organik, banyak yang ingin tahu.

“Jadi, sudah biasa kami mendapat kunjungan seperti kelompok anak-anak usia PAUD, sekolahan, perguruan tinggi, dari suatu perusahaan, pemerintah sampai kelompok-kelompok tani,” ungkap Yanto.

Menurutnya, hasil panen tanaman sayur ada yang berwujud daun, misalnya bayam, sawi, selada, kangkung dan pakcoy. Sedangkan wujud buah seperti mentimun, buncis, cabai, terung, tomat dan jagung.

Ada pula wujud bunga seperti kembang kol, kecombrang dan brokoli. Sedangkan yang wujud umbi, antara lain wortel dan bit. Sebagian tanaman sayur tersebut ada yang ditanam di lahan pertanian milik petani mitra.

Baca Juga: Bupati Sukoharjo sampaikan nota penjelasan Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024

“Beberapa kiat penting agar tanaman sayur hasil panenan maksimal, tak banyak ditumbuhi gulma di sekitar tanaman sampai agar terhindar hama, biasa kami sampaikan juga kepada pengunjung,” urai Yanto.

Sebagai contoh, untuk mengurangi kerusakan tanaman akibat curah hujan tinggi, maka beberapa jenis tanaman cocok diberi atap yang sifatnya tembus cahaya seperti plastik UV.

Lalu untuk mencegah busuk akar karena dipicu genangan air, sekaligus untuk memudahkan pemanenan, sebelum penanaman tanaman sayur telah dibuatkan bedengan.

Sedangkan untuk mengurangi rerumputan/gulma, maka perlu menggunakan mulsa yang ditempatkan diatas bedengan. Lain halnya jika untuk membantu mengendalikan hama secara alami, bisa menanam beberapa tanaman refugia.

Baca Juga: Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Tari Zapin dan Ratoh Jaroe dipelajari di berbagai sekolah

Halaman:

Tags

Terkini