internasional

Masjidil Haram Penuh dengan Wanita saat Puncak Haji Berlangsung di Arafah, Siapa Mereka?

Jumat, 6 Juni 2025 | 17:50 WIB
Ilustrasi para jemaah yang melakukan ibadah di Masjidil Haram. (Unsplash/tasnimumar)

HARIAN MERAPI - Puncak ibadah haji dilakukan pada 9 Zulhijjah saat proses ibadahnya melakukan wukuf di Arafah.

Dalam satu hari tersebut, ada yang spesial dan unik terjadi di Masjidil Haram.

Saat para jemaah haji berbondong-bondong ke Arafah, Masjidil Haram akan penuh dengan para wanita yang mayoritas mengenakan abaya berwaran hitam.

Baca Juga: Ditinggal Takbiran ke Rumah Orang Tua, Rumah di Kalitirto Berbah Dibobol Maling

Pada hari itu, para wanita yang tidak melakukan ibadah haji pergi ke Masjidil Haram untuk memastikan tempat suci umat Islam itu tetap ramai dengan jemaah.

Ini adalah momen unik yang terjadi setiap tahun, di mana menunjukkan pengabdian dan komitmen spiritual para wanita selama wukuf berlangsung.

Kenapa banyak wanita yang hadir di Masjidil Haram saat hari wukuf? Pasalnya, kebanyakan pria melakukan ibadah haji atau membantu dalam ziarah di berbagai tempat suci.

Hal ini membuat Masjidil Haram sebagian besar menjadi milik wanita, sehingga menjadikannya peristiwa langka dan istimewa dalam tahun Islam.

Baca Juga: Sedang mancing di Sungai Mbean Karanganyar, penyakit warga Bendorejo ini kambuh hingga tenggelam dan ditemukan tewas

Sementara itu, para jemaah haji yang selesai wukuf melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah dan Mina untuk lempar jumrah.

Sebelum lempar jumrah, para jemaah juga melakukan mabit atau bermalam di kedua tempat tersebut.

Tahun ini, pemerintah Arab Saudi menerapkan skema murur untuk sebagia jemaah haji, yakni melintasi Muzdalifah untuk langsung menuju ke Mina usai dari Arafah.

Baca Juga: BRI Perkuat Aksi Daur Ulang Limbah dan Reduksi Emisi dalam Operasional Perusahaan sebagai Wujud Dukung Kelestarian Lingkungan

Jemaah yang mengikuti skema murur ini tetap berada di bus dan tidak turun saat melewati Muzdalifah. *

Tags

Terkini