HARIAN MERAPI - Pemerintah Kabupaten Karanganyar menerjunkan brigade alsintan untuk mengawasi pengelolaan bantuan ke petani dalam bentuk sarana prasarana mesin pemanen.
Brigade alsintan tersebut berisi personel TNI, Polri, Kejaksaan dan mantri tani.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar Yopi Eko Jatiwibowo kepada wartawan usai memimpin rapat koordinasi sinergi swasembada pangan di pendopo rumah dinas bupati Karanganyar, Rabu (28/5/2025).
Baca Juga: Kasus Ronald Tannur, Lisa Rachmat dituntut 14 tahun penjara dan profesi advokatnya dicabut
Yopi mengatakan aneka kasus kriminal yang melibatkan oknum kelompok tani erat kaitannya motif kepentingan pribadi.
Oleh karena itu, ia melarang penggunaan alsintan bantuan pemerintah dikuasai personal maupun pribadi oknum tertentu.
"Bantuan alsintan ini bukan untuk perseorangan. Tapi kelompok. Silakan melapor apabila alsintan dimonopoli," katanya.
Brigade alsintan siap mengawal mulai tanam sampai panen serta mengawasi pendistribusian dan penggunaan bantuan seperti pupuk dan sarpras mekanik.
Baca Juga: Mantan pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar dituntut 20 tahun penjara dan denda Rp1 miliar
Dinasnya siap meminjampakaikan alsintan mesin ke kelompok tani yang membutuhkan sarpras panen padi. Ia menyadari belum semua bantuan merata.
Lebih lanjut dikatakan, bantuan sarpras diberikan pemerintah untuk memacu produktivitas padi.
Karanganyar ditarget menambah luasan tanam padi hingga 10 ribu hektare.
Baca Juga: Kejari Salatiga serahkan uang hasil lelang rampasan Tipikor senilai Rp 841,6 juta
"Bulog menyerap gabah lalu diolah menjadi padi 2.190 ton di Karanganyar pada MT 1. Untuk MT II nanti enggak bisa sama, paling-paling 2 ribu ton sudah bagus," katanya.