jawa-tengah

Curah Hujan Tinggi Enam Desa di Sukoharjo Dipantau Rawan Tanah Longsor

Senin, 26 Mei 2025 | 12:30 WIB
BPBD Sukoharjo melakukan penanganan pohon tumbang. (Dok. BPBD Sukoharjo)



HARIAN MERAPI - Curah hujan tinggi dalam beberapa pekan terakhir berdampak pada peningkatan kerawanan bencana alam. Enam desa dipantau secara khusus karena masuk wilayah rawan tanah longsor. Petugas gabungan sudah disiagakan memantau titik rawan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Senin (26/5) mengatakan, curah hujan tinggi terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo dalam beberapa pekan terakhir.


Kondisi tersebut berdampak pada bencana alam banjir dan tanah longsor dibeberapa desa di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu. Petugas dari tim gabungan sudah melakukan penanganan.

Baca Juga: Inilah untuk pertama kali sidang publik Gaza Tribunal di Sarajevo, adili Israel atas genosida warga Palestina

Pasca kejadian tersebut BPBD Sukoharjo masih melakukan pemantauan secara khusus di enam desa rawan tanah longsor. Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi bencana alam yang berdampak pada jatuhnya korban.

Enam desa dengan tingkat kerawanan tinggi bencana alam tanah longsor berada di dua kecamatan. Rinciannya, Kecamatan Weru di Desa Tawang dan di Kecamatan Bulu meliputi Desa Sanggang, Desa Kamal, Desa Gentan, Desa Kedungsono dan Desa Tiyaran.

Enam desa tersebut berada di wilayah perbukitan dan pernah mengalami bencana alam tanah longsor beberapa tahun lalu. BPBD Sukoharjo meminta kepada warga yang tinggal disana waspada mengingat curah hujan tinggi sekarang.

Baca Juga: Ramalan zodiak Virgo besok Selasa 27 Mei 2025 soal cinta dan karir, mata Anda tertuju pada sasaran dan Anda akan mencapai apa pun yang Anda tuju!

BPBD Sukoharjo memetakan wilayah rawan tanah longsor berada di beberapa desa di wilayah Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu. Tiga kecamatan tersebut memiliki karakteristik wilayah perbukitan. Termasuk juga rumah warga dan perkampungan penduduk berada di bukit.

"Kondisi wilayah yang berbukit dimana tanah kering terpapar panas ekstrem saat musim kemarau lalu dan sekarang diguyur hujan deras setiap hari membuat rawan tanah longsor. Warga tetap diminta waspada bencana alam mengingat curah hujan tinggi sekarang," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo sudah melakukan pemantauan wilayah terkait kerawanan bencana alam. Pemantauan dilakukan meliputi semua bentuk kerawanan bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang. Semua wilayah diperlakukan sama terhadap kerawanan bencana alam.

Baca Juga: BRI Raih Tiga Penghargaan Prestisius dari The Asset, Bukti Nyata Prestasi Tingkat Internasional

Dalam pemantauan tersebut juga dilakukan pemetaan titik wilayah paling rawan bencana alam tanah longsor. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya korban jiwa dan benda. Sebab beberapa rumah warga diketahui berada di bawah dan atas bukit.

"Bencana alam sekarang sulit diprediksi kapan datang seiring perubahan fenomena alam yang ekstrem dimana sebelumnya sangat panas sekarang curah hujan tinggi," lanjutnya.

Ariyanto menjelaskan, kondisi cuaca sekarang sering mengalami perubahan ekstrem dimana siang hari panas terik kemudian mendadak muncul awan mendung hitam pekat. Selain itu juga angin kencang dan hujan deras.

Halaman:

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB