HARIAN MERAPI - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dipersip) Salatiga sedang menelusuri adanya naskah kuno berupa Pegon Jawa yang usianya diperkirakan ditulis tahun 1.300 M.
Konon, naskah Jawa Pegon ini masih belum diketahui apa isinya dan perlu untuk diterjemahkan.
Pustakawan Dipersip Salatiga, Rinaldi Anggoro Shakti mengatakan naskah kuno Pegon Jawa tersebut adalah milik salah satu kolektor dan pengusaha di Salatiga.
"Naskh kuno pegon diduga tertua di Jawa dan ditulis tahun 1.300. Kami masih akan meneliti bersama tim. Apa isi naskah kuno ini, " jelas Anggoro Shakti, Jumat (2/5/2025).
Ia menyebutkan tim naskah kuno, terdiri dari UIN Salatiga, Dr Mohammad Wahyu Hidayat, dr Sunardi (UKSW Salatiga), kemudian budayawan yakni listyanto Aji Nugroho, Didik Indaryanto dan Eddy Supangat, Warin Darsono, Surotun dan Panji dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Salatiga.
"Anggota lainnya tim internal Dinpersip, ada struktural dan fungsional pustakawan dan Arsiparis, " katanya.
Diketahui Dnas Perpustakaan dan Kearsipan (Diperisp) Salatiga mengembangkan dan menelusuri naskah kuno. Dinas sosialisasi selama dua hari 22 April untuk RW di wilayah Kecamatan Tingkir dan Sidorejo.
Sedangkan, 23 April lalu untuk RW di Kecamatan Argomulyo dan Sidomukti.
Selanjutnya, akan mengidentifikasi dan mendata keberadaan naskah kuno di Kota Salatiga, lalu ada alih aksara dan alih bahasa.
Apa yang dimaksud naskah kuno, menjelaskan naskah kuno itu, adalah naskah manuskrip tulisan tangan yang tidak diperbanyak dengan cara selain itu, berumur minimal 50 tahun dan memiliki nilai historis, budaya, dan ilmu pengetahuan yang penting bagi bangsa Indonesia.
Diungkapkannya, naskah kuno yang berada di masyarakat masih banyak dan belum teridentifikasi dan terdata.*