HARIAN MERAPI - PSIS Semarang wajib menyapu bersih tiga laga tersisa pada kompetisi BRI Liga 1 Indonesia musim ini demi menghindari degradasi ke Liga 2 musim depan.
Kondisi ini terjadi setelah PSIS Semarang dihancurkan Bali United 0-4 pada pekan ke-31 Liga 1 Indonesia di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis (1/5) malam.
Akibat kekalahan ini kini PSIS Semarang berada di peringkat ke-17 klasemen sementara Liga 1 Indonesia dengan 25 poin dari 31 pertandingan, terpaut empat poin dari zona aman.
Baca Juga: Kunci Gelar Juara BRI Liga 1, Persib Hanya Butuh Satu Kemenangan dan Satu Hasil Imbang
Selanjutnya PSIS Semarang pada tiga pertandingan tersisa musim ini dijadwalkan akan menjamu PSS Sleman dan Barito Putera, serta bertandang ke markas Malut United.
Khusus pada pertandingan menghadapi PSS Sleman dan Barito Putera, kedua tim tersebut merupakan pesaing langsung dari PSIS Semarang menghindari zona degradasi.
Meski pada tiga pertandingan tersisa mampu meraih kemenangan, posisi PSIS Semarang belum sepenuhnya aman karena akan bergantung dengan hasil tim-tim lain di atas mereka.
Baca Juga: Hasil Leg Pertama Semifinal Liga Europa, MU Menang Telak 3-0 di Markas Athletic Club
Andai mampu menyapu bersih tiga pertandingan tersisa, PSIS Semarang akan mengumpulkan 34 poin dan diperkirakan nasib Mahesa Jenar akan ditentukan beberapa pekan ke depan.
"Pertandingan sudah semakin sedikit tapi sepanjang belum tertutup peluang, kami terus berjuang sekuat tenaga," kata Pelatih Sementara PSIS Semarang Muhammad Ridwan dilansir dari ANTARA di Stadion Kapten Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis malam.
Ia optimistis masih dapat memetik hasil positif pada tiga laga terakhir yakni dua kali main di kandang dan satu kali tandang.
Baca Juga: Carlo Ancelotti akan Tinggalkan Real Madrid untuk Melatih Timnas Brasil
Sementara itu, kekalahan melawan Bali United pada pekan ke-31 di Stadion Dipta dengan skor telak 0-4 tanpa balas, kata dia, sesuai prediksi yakni pertandingan berlangsung tidak mudah.
"Kami datang dengan beberapa pertandingan belum pernah menang, sedikit mempengaruhi kepercayaan diri kami," imbuhnya.
Sedangkan terkait dua kali gol bunuh diri, lanjut dia, disebabkan karena posisi bola yang sulit diantisipasi pemain.