yogyakarta

Tak semua jadi pedagang, warga perantau dari Tegal di Yogyakarta ada di banyak sektor pekerjaan

Minggu, 27 April 2025 | 17:55 WIB
Warga Tegal saat bertemu dalam acara halal bihalal Masyarakat Tegal di Jogja (Mastejo), di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Minggu, (27/4/2025) (Foto: Koko Triarko)

HARIAN MERAPI - Warga Tegal, Jawa Tengah, banyak merantau menjadi pedagang di Yogyakarta, dan kota-kota besar lainnya di Jakarta. Namun, tak semua dari mereka bekerja dengan berdagang.

Warung Tegal yang sering disingkat Warteg, sudah terkenal di Yogyakarta. Bahkan, keberadaannya di sejumlah kota di Indonesia bisa dibilang sudah melegenda.

Selain rasanya yang cocok bagi kebanyakan orang, Warung Tegal di Yogyakarta dan kota-kota besar lainnya terkenal karena harganya yang lebih murah.

Seperti diketahui, Warung Tegal biasa menyediakan berbagai menu makan khas Jawa seperti beragam sayur, aneka lauk gorengan, yang cocok di lidah kebanyakan masyarakat luas.

Baca Juga: Film 'Dendam Malam Kelam' Tayang di Bioskop pada 28 Mei 2025, Kisahkan Balas Dendam yang Tak Biasa

Namun, warga Tegal yang merantau di kota-kota besar di Indonesia tidak hanya bekerja sebagai pedagang atau membuka usaha. Banyak juga yang bekerja di sektor formal. Mulai dari karyawan, dosen, hingga dokter.

Sebut saja, Arif Hidayat (41). Pria asal Tegal Adiwerna ini pernah bekerja sebagai karyawan tidak tetap di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Nasibnya terkendala karena ternyata buta warna.

Tak bisa menjadi karyawan tetap, Arif Hidayat yang sudah selesai kuliah di UII kembali ke Yogyakarta. Tahun 2011, dia memutuskan untuk membuka usaha konveksi.

Selama 8 tahun membuka usaha konveksi di daerah Condongcatur Sleman, pada akhirnya Arif Hidayat jatuh bangkrut. Saat itu tahun 2018, dia memutuskan untuk bekerja dan menjadi karyawan developer perumahan di Yogyakarta.

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Cek Kesehatan Kuda Andong di Kawasan Malioboro

Meski bukan warga asli Yogyakarta, Arif Hidayat mengaku sudah betah tinggal di Kota Budaya ini. Dia enggan kembali ke daerah aslinya di Tegal, karena sudah merasa nyaman di Yogyakarta.

"Selama mau nerima (sederhana apa adanya -red), kita bisa hidup nyaman di Jogja," kata Arif Hidayat, saat ditemui di acara halal bihalal Masyarakat Tegal di Jogjakarta (Mastejo), Minggu (27/4/2025).

Acara halal bihalal Mastejo digelar di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Yogyakarta, diikuti oleh seratusan warga Tegal yang merantau di Kota Pendidikan ini.

Ketua Penyelenggara Nurudin Purnomo, mengatakan halal bihalal masyarakat Tegal di Jogja ini kembali diadakan setelah lama vakum.

Baca Juga: Blak-blakan Pengelola Dapur MBG, Awalnya Ketar-ketir, Tiga Minggu Kemudian Baru Dibayar

Halaman:

Tags

Terkini