solo

Efisiensi Anggaran, Pemkab Sukoharjo Pastikan Program Strategis Daerah 2025 Tetap Jalan

Senin, 24 Februari 2025 | 09:00 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani (Foto: Dok. Pemkab Sukoharjo)

"Tahapan lelang mungkin saat bersamaan puasa Ramadan dan Idul Fitri. Tapi untuk pengerjaan pembangunan bisa langsung dikerjakan atau menunggu arus mudik dan balik Lebaran selesai. Seperti pengerjaan jalan kalau dipaksakan saat arus mudik dan balik Lebaran maka sangat mengganggu jadi dipertimbangkan waktu pelaksananya bisa mundur," lanjutnya.

Bupati mengapresiasi gerak cepat jajarannya di Pemkab Sukoharjo terkait persiapan dan pelaksanaan program strategis tahun 2025. Sebab saat ini sudah selesai terlaksana dua lelang dan sedang dalam pengerjaan. Selajutnya direncanakan lelang berikutnya untuk lima proyek lainnya.

"Terus kami dorong gerak cepat mumpung masih di awal tahun 2025. Jangan ditunda dan setelah lelang selesai bisa langsung pengerjaan," lanjutnya.

Etik Suryani menambahkan, diluar program strategis, Pemkab Sukoharjo juga melaksanakan program pembangunan lainnya salah satunya di sektor pertanian. Rencana pembangunan embung di Desa Grogol Kecamatan Weru saat ini sudah masuk tahap lelang. Proses dimulai pada 5 Februari 2025 berupa pengumuman pascakualifikasi yang akan digelar hingga 12 Februari 2025.

Penetapan dan pengumuman pemenang lelang nantinya akan dilaksanakan pada 21 Februari 2025. Sedangkan penandatanganan kontrak kerja dilaksanakan pada 28 Februari hingga 10 Maret 2025. Dalam proses lelang diketahui HPS sebesar Rp 900 juta.

Pemkab Sukoharjo memprioritaskan program ketahanan pangan dengan target swasembada pangan. Terkait dengan hal itu sektor pertanian dan perikanan menjadi prioritas untuk terus dikembangkan.

Pemkab Sukoharjo sudah mengalokasikan anggaran besar setiap tahun untuk memajukan pertanian dan perikanan. Alokasikan bantuan untuk petani dengan perincian prasarana pertanian Rp 12.500.000.000 terdiri dari jalan usaha tani Rp 2.100.000.000, embung Rp 1.100.000.000, jaringan irigasi tingkat usaha tani Rp 7.700.000.000, prasarana lainnya (traktor roda dua, pompa air dan bantuan prasarana dari DBHCHT) Rp 1.000.000.000

Sarana pertanian (bantuan bibit hortikultura, pupuk organik, bibit ternak, benih ikan dan sarana budidaya ikan Rp 919.000.000, Penguatan kelembagaan petani dan peningkatan kapasitas SDM Penyuluh Rp 958.000.000, pengamanan produksi dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan Rp 414.000.000, peningkatan kesehatan hewan dan pengendalian penyakit hewan Rp 1.000.000.000.

Pencegahan stunting melalui gerakan memasyarakatkan makan ikan, pembinaan pembudidaya ikan dan pengolah ikan, peningkatan angka konsumsi ikan melalui lomba masak ikan Rp 888.500.000. *

Halaman:

Tags

Terkini