internasional

Israel kembali langgar gencatan senjata, ini yang dilakukan Hamas terhadap pada sandera

Selasa, 11 Februari 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi - Suasana pembebasan tawanan konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu)


HARIAN MERAPI- Israel kembali melanggar gencatan senjata yang telah disepakati dengan Hamas.


Akibatnya, Hamas terpaksa menunda pembebasan sandera Israel.


Demikian disampaikan juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obaida, pada Senin (10/2).

Baca Juga: Di tengah masalah pailit, FPB Sukoharjo pantau pembayaran UMK 2025 buruh PT Sritex


Dikatakan, Brigade Al-Qassam, sayap militer kelompok Hamas Palestina, menunda pembebasan warga Israel yang mereka sandera karena Tel Aviv melanggar kesepakatan gencatan senjata Gaza.

Hamas mencatat berbagai pelanggaran yang dilakukan Israel di antaranya menunda kembalinya pengungsi Palestina ke Gaza utara, menembaki berbagai wilayah di Jalur Gaza, serta mencegah masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza—sesuai kesepakatan gencatan senjata.

“Oleh karena itu, pembebasan tahanan Zionis yang dijadwalkan Sabtu (15/2) mendatang akan ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut, sambil menunggu kepatuhan penuh penjajah terhadap perjanjian gencatan senjata,” kata juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obaida, pada Senin (10/2).

Baca Juga: Ramai Tradisi Sadranan, harga bunga tabur pun meroket di depan Pasar Papahan, Tasikmadu, Karanganyar

Obaida menegaskan Hamas tetap berkomitmen menjalankan kesepakatan gencatan senjata selama Israel juga mematuhi ketentuan-ketentuan dalam perjanjian tersebut.

Menyusul pengumuman Hamas tersebut, pejabat pertahanan Israel, Israel Katz, telah memerintahkan tentara untuk bersiap pada "tingkat kewaspadaan tertinggi" untuk setiap kemungkinan skenario kejadian di Gaza.

Katz mengatakan pernyataan Hamas merupakan "pelanggaran langsung" terhadap perjanjian gencatan senjata.

Sementara itu, keluarga warga Israel yang ditahan di Gaza mendesak otoritas Benjamin Netanyahu untuk tidak menghalangi kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

"Kami telah segera meminta bantuan dari negara-negara penengah (Mesir, Qatar, dan AS) untuk membantu memulihkan dan melaksanakan kesepakatan yang ada secara efektif," kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: PBB tak akan setujui rencana Trump pindahkan paksa warga Gaza ke wilayah lain

Forum tersebut meminta otoritas Israel untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat membahayakan kesepakatan dan tetap berkomitmen untuk mengamankan pengembalian 76 warga Israel yang ditawan.

Halaman:

Tags

Terkini