HARIAN MERAPI - Penghematan anggaran di berbagai sektor, menurut Anggota DPR RI Ir Bambang Haryo Soekartono tidak terkait program MBG (Makan Bergizi Gratis).
Anggota Komisi VII DPR RI Ir Bambang Haryo Soekartono, menyampaikan penghematan anggaran tidak terkait MBG, namun untuk mencegah pengeluaran yang tidak urgen.
"Penghematan anggaran di berbagai sektor ini tidak terkait MBG," tegas Bambang Haryo Soekartono, anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Gerindra Dapil Sidoarjo-Surabaya, Jawa Timur, tersebut.
Bambang Haryo Soekartono berada di Yogyakarta untuk berziarah di makam salah satu pendiri Partai Gerindra Prof Dr Ir Suhardi MSc, di Makam Pahlawan Nasional Prof Dr Ir Herman Johannes, Depok, Sleman, Yogyakarta, Jumat petang (7/2/2025).
Baca Juga: Cerita misteri tersesat di desa mati 3, Arhan hilang sehari semalam dan semua orang pun mencari
Dia mengatakan, bahwa anggaran program MBG sudah dipikirkan dan memiliki sumber anggaran tersendiri.
Dia menegaskan, bahwa penghematan anggaran di berbagai sektor saat ini dilakukan karena Presiden Prabowo tidak ingin terjadi defisit lagi seperti tahuh-tahun sebelumnya yang mencapai Rp400 triliun.
Bambang Haryo Soekartono mengungkapkan, berbagai kajian dan evaluasi memang menunjukkan adanya pos-pos anggaran yang bisa dihemat demi kepentingan rakyat.
"Misalnya, perjalanan dinas luar negeri, pengeluaran ATK yang terlalu besar, dan pembangunan infrastruktur yang tidak bisa langsung dirasakan manfaatnya," katanya.
Diapun mencontohkan, pembangunan Bandara Kertajati yang menghabiskan banyak anggaran hingga saat ini belum bisa digunakan maksimal.
Demikian pula dengan bandara yang ada di Kalimantan dan Pontianak. Belum lagi sejumlah waduk yang pembangunannya memakan biaya besar, tapi belum terpakai hingga saat ini.
"Misalnya, pembangunan Waduk Kalimati di Sidoarjo yang mengabiskan Rp500 miliar, sampai saat ini juga belum terpakai," katanya.
Bambang Haryo Soekartono mengatakan lagi, bahwa penghematan anggaran yang saat ini diberlakukan tidak terkait MBG, dan tiidak dilakukan secara ngawur.
Menurutnya, beberapa anggaran untuk sektor yang menunjang pertumbuhan ekonomi dalam negeri tetap diperhatikan oleh pemerintah.