nusantara

Fenomena Pemburu Koin Bikin Rusak Taman Kota Bandung

Rabu, 15 Januari 2025 | 07:30 WIB
Petugas keamanan saat menjaga ketat Taman Tegallega dari aktivitas para pencari koin di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (14/1/2025). (ANTARA/Rubby Jovan)

HARIAN MERAPI - Fenomena pemburu koin melalui aplikasi Jagat telah merusak fasilitas umum, terutama taman-taman Kota Bandung.

Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengatakan setelah aktivitas berburu koin Jagat di fasilitas publik itu diketahui merusak taman, pihaknya langsung melakukan pengecekan ke lapangan kemudian menindak para pemburunya.

"Sudah dilakukan teguran lisan oleh petugas lapangan di sejumlah taman dan fasum (fasilitas umum). Terus dimonitor petugas di lapangan," kata Rasdian dikutip dari ANTARA di Bandung, Rabu (15/1).

Baca Juga: Gerindra Belum Tahu Utusan PDIP yang Mediatori Pertemuan Megawati-Prabowo

Rasdian mengungkapkan pihaknya tidak akan segan untuk memberikan sanksi kepada para pemburu koin Jagat apabila aktivitas mereka tetap merusak taman yang ada di wilayah Kota Bandung.

"Kalau masih merusak (taman) akan diberikan tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jadi, kami terus melakukan monitoring," katanya.

Upaya pemantauan tersebut, kata dia, akan dilakukan oleh petugas lapangan di setiap fasilitas publik terutama di taman-taman sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Baca Juga: Terkait program 3 juta rumah, OJK sarankan bentuk konsorsium asuransi

"Untuk monitoring sesuai SOP dan akan ditindaklanjuti kalau ada laporan dan pengaduan masyarakat terkait itu," katanya.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Bandung A Koswara mengungkapkan pengembang aplikasi tersebut juga tidak meminta izin kepada Pemkot Bandung dalam menggelar kegiatan mencari koin.

"Kami tidak pernah menerima permohonan izin. Jadi, nanti akan ditindaklanjuti oleh Kadiskominfo. Kalau memang tidak boleh, ya akan dilarang," kata Koswara.

Baca Juga: Mengenal ancaman siber pada 2025, deepfake suara jadi salah satu yang terdepan

Ia menyarankan agar aktivitas seperti berburu koin diarahkan ke lokasi lain yang tidak merusak fasilitas publik, seperti lapangan atau tempat tertutup lainnya dan berharap aplikasi serupa dapat memberikan nilai edukasi kepada masyarakat bukan malah merusak fasilitas publik.

"Kalau ingin membuat aplikasi berbasis poin, sebaiknya dikaitkan dengan kegiatan positif seperti membersihkan sampah atau menabung botol plastik di bank sampah. Itu lebih mendidik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," katanya. *

 

Tags

Terkini