nusantara

Menteri LH sebut sampah di Bali kiriman dari sungai di Jawa, begini penjelasannya

Minggu, 5 Januari 2025 | 09:00 WIB
Petugas menggunakan alat berat mengangkut sampah kiriman di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (4/1/2025) (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)



HARIAN MERAPI - Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq kembali bikin kontroversi.


Setelah marah-marah di Jogja soal pembuangan sampah di depo Mandala Krida, kini malah menuduh sampah di Pantai Bali kiriman dari sungai di Jawa.


Ia mengungkapkan sampah kiriman yang terdampar di beberapa pesisir pantai di Bali sebagian besar berasal dari aliran sungai di Pulau Jawa yang bermuara di Laut Jawa.

Baca Juga: Ramalan cinta zodiak Gemini dan Cancer Minggu 5 Januari 2025, hubungan Anda bahagia dan memuaskan

“Sampah ini akan mengikuti arus terus bergerak ke arah timur, kemudian selatan dan sebagian terdampar di pantai Bali,” kata Hanif Faisol Nurofiq di sela aksi bersih sampah laut di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.

Dia menjelaskan sampah laut itu terjadi saat angin musim barat yang terjadi pada Oktober-Maret tiap tahun.

Dalam sambutannya, Menteri LH memperkirakan jumlah sampah kiriman yang ditemukan di pesisir Bali pada 2024-2025 lebih tinggi dibandingkan pada 2020-2021 yang mencapai sekitar 6.000 ton dan pada 2023 sekitar 2.900 ton.

Sampah kiriman itu terdampar, salah satunya di pesisir Pantai Kuta, Pantai Kedonganan dan pantai lainnya yang selama ini menjadi daya tarik wisata.

Baca Juga: Cerita misteri peri penunggu pohon gayam 5, syarat yang diminta peri adalah benalu bambu dan kutut putih

Peningkatan timbunan sampah itu, lanjut dia, dipicu peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas yang tidak ramah lingkungan.

Tak hanya dari aliran sungai di Pulau Jawa, lanjut dia, sampah laut kiriman di Pantai Kuta tersebut juga berasal dari negara lain, meski ia tidak menyebutkan detail asal negara tersebut.

“Bahkan, berdasarkan data timbunan sampah yang terbawa di Pantai Kuta ini sebagian dari negara lain,” ucapnya ketika memberikan sambutan.

Selain mendarat di pesisir Bali, lanjut dia, sampah laut yang terbawa arus tersebut juga sampai di pesisir Afrika tepatnya di Madagaskar.

Baca Juga: Selalu dikaitkan dengan perayaan Dugderan di Kota Semarang, kesenin Warak Ngendhog merupakan hasil akulturasi tiga etnis

“Jadi ini perjalanan sampah dari hilir Pulau Jawa sampai Madagaskar,” ucapnya.

Halaman:

Tags

Terkini