kulonprogo

Kulonprogo berhasil temukan solusi masalah sampah lewat pengolahan dengan teknologi baru produk anak negeri

Sabtu, 7 Desember 2024 | 17:09 WIB
Proses pengolahan sampah dengan mesin yang diproduksi PT Hari Mukti Teknik

HARIAN MERAPI - Masalah sampah belakangan ini ramai jadi bahan diskusi dimana-mana. Namun khususnya untuk wilayah di Kulonprogo hal ini sudah mulai ada harapan baru untuk menyelesaikannya.

Sampah dari warga di Kulonprogo, khususnya, tidak lagi sekadar ditumpuk dan dipendam lagi, tetapi dioleh menjadi debu.

Ya, masalah sampah sudah ditemukan solusisnya lewat pengolahan sampah dengan teknologi baru produk anak negeri.

Baca Juga: Inovasi Pelayanan Publik Antar Sukoharjo raih IGA 2024 dari Kemendagri

Redisu pengolahan sampah menghasilkan asap yang aman dan butiran debu yang jutru memeiliki nilai,diantaranya untuk membuat campuran pembuatan paving atau konblok. Karena debu ini sangat bersahabat dengan semen.

Di Kawasan TPA Sampah di Kawasan Dlingo Banyuroto Nanggulan Kulonprogo kini telah didirikan bangunan permanen untuk menampung mesin pengolahan sampah secara modern dengan teknologi kekinian, walau masih berdaya produksi 24 ton perharinya.

Mesin yang diproduksi PT Hari Mukti Teknik, Kamis (5/12/2024) langsung ditinjau dan diterima oleh pejabat Pemerintah Kabupaten Kulonprogo seusai diteliti dan diperiksa oleh Kementrian Keuangan RI. Pembiayaan proyek yang sangat bermanfaat untuk mengatasai masalah persampahan ini ini menggunakan dana keistimewaan.

Dikatakan oleh Ashari direktur utama PT Hari Mukti Teknik, permasalahan sampah sesungghnya sangat memungkinkan diatasi dengan adanya teknologi yang berkembang dan maju.

Baca Juga: Gus Miftah mengundurkan diri, Prabowo: Saya menghargai sikap kesatria itu

Terbukti ketika perusahaan yang memiliki brand produk Kanaba (karya anak bangsa) ini tertantang untuk membuat mesin pengolahan sampah secara modern yang kemudian dinamakan Dongso Pirusinsinetaror, anak anak yang mayoritas lulusan SMK memiliki kemampuan membuat dan menciptakan Solusi mesin pengolahan sampah tanpa meninggalkan libah berbahaya.

Bahkan resdiru atau limbahnya justru memiliki nilai dan dapat menjadi bahan yang laku dijual dan migunani.

Mesin pengolahan sampah dioperasikan secara komputerais ini meskipun baru menjadi produk pertama di PT Hari Mukti Teknik yang berada di Kawasan Piyungan Bantul ini, tetapi memiliki banyak kelebihan, diantaranya sangat menghemat biaya baik persiapan alat maupun operasionalnya.

Hanya dengan danais Rp 9,8 milyar sudah berwujud menjadi bangunan laiknya pabrik dengan mesih penglah dan pengurai sampah.

Baca Juga: Mengacu ketetapan Pemerintah, buruh Sukoharjo minta kenaikan UMK 2025 sebesar 6,5 persen

“jadi sebenarnya, anak anak negri ini mampu ikut mengatasi masalah sampah dengan tanpa masalah, justru memberikan nilai, karenanya Pemerintah harus mempercayai kemampuan anak anak negri untuk meghasilkan karya terbaik, tidak harus import” kata Ashari yang pekan lalu mendapatkan penghargaan BSN/ISO di Jakarta.

Seandainya problematika sampah. Sampai saat ini masih belum ada Solusi khususnya untuk pemerintah Kota Yogyakarta, ke depan Pemkot dibawah kepemimpinan walikota yang baru terpilih dr Hasto Wardoyo dapat berkolarosai dengan pemkab Kulonprogo, khususnya untuk di wilayah Banyuroto karena disamping tempatnya sangat luas juga jauh dari keberadaan penduduk.

Halaman:

Tags

Terkini

Pemkab Kulon Progo Salurkan Bantuan Alsintan

Selasa, 27 Mei 2025 | 20:00 WIB