solo

Kusus DBD hingga minggu ke-41 tahun 2024 di Kabupaten Karanganyar, sebanyak 6 pasien meninggal dunia

Kamis, 31 Oktober 2024 | 19:30 WIB
Ilustrasi nyamuk DBD (pexel)

HARIAN MERAPI - Tercatat ada 6 (enam) pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) asal Kabupaten Karanganyar yang meninggal dunia, dari total 1.356 kasus hingga minggu ke-41 tahun 2024.

Mereka yang meninggal dunia tersebut tinggal di wilayah endemik seperti Jaten, Tasikmadu, Kebakkramat, Colomadu, Gondangrejo dan Matesih.

Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Purwat, bahwa pada pekan ke-41 jumlah kasus bertambah sembilan kasus. Angka kematian hingga saat ini 0,5 persen dari target yang ditentukan kurang dari 1 persen.

Baca Juga: Proses Naturalisasi Kevin Diks Tersendat, PSSI Optimis Bisa Main Maret 2025

"Di pancaroba ini memang ada peningkatan kasus DBD," katanya, Kamis (31/10/2024).

Cara pencegahan dengan melaksanakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) di lingkungan kantor, Sekolah, Pondok, Tempattempat Umum, dan Perumahan dengan 3M+ (PLUS).

Lalu mengaktifkan kembali Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL) DBD dan TILIK TONGGO di semua tingkatan RT/RW, Desa/Kelurahan, dan Kecamatan.

Kemudian melakukan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) maksimal satu minggu sekali untuk memutus siklus hidup nyamuk dan melaporkan kegiatan tersebut ke Puskesmas.

Baca Juga: Israel lakukan pelanggaran hukum internasional atas wilayah Palestina, PBB didesak tangguhkan keanggotaannya

Sementara itu total kasus Leptospirosis hingga minggu 41 yaitu 42 kasus. Diantaranya 3 pasien meninggal dunia yang terjadi di Kecamatan Jaten, Gondangrejo dan Jumapolo. Sedangkan kasus leptospirosis tertinggi sebanyak enam kasus terjadi pada minggu 9.

"Untuk kasus kematian akibat leptospirosis sampai 8,1 persen padahal targetnya kurang dari 1 persen," katanya.

"Sumbernya yang harus dihilangkan. Pembuangan kotoran terbuka dan sumber air terkontaminasi. Lalu pengawasan pada hewan reservoir (hewan pengerat, hewan peliharaan, dan hewan ternak), dan desinfeksi permukaan tanah yang terkontaminasi," katanya. (Lim) *

 

Tags

Terkini