magelang

Menelusuri jejak-jejak perjuangan rakyat Magelang, ada 4 pejuang yang gugur di Puncak Gunung Tidar

Senin, 28 Oktober 2024 | 20:00 WIB
Monumen Pengibaran Bendera di Puncak Tidar, di Jl. Tidar, Magelang. (MERAPI-AMAT SUKANDAR)

HARIAN MERAPI - Menelusuri jejak-jejak perjuangan rakyat Magelang, ada 4 pejuang yang gugur di Puncak Gunung Tidar

Monumen Pengibaran Bendera di Gunung Tidar, memperingati peristiwa heroik satu bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 25 September 1945, di kota Magelang yaitu pengibaran bendera Sang Merah Putih di Puncak Gunung Tidar.

Peristiwa, pukul 05.00 pagi, ketika udara masih dingin dan berkabut, ribuan pemuda bersenjatakan bambu runcing tiba di puncak Tidar.

 Baca Juga: Jejak-jejak perjuangan rakyat Magelang, ditandai dengan beberapa Monumen Perjuangan Rakyat

Mereka mengawal Sang Merah Putih untuk dikibarkan. Pukul 06.00 pagi, pengibaran bendera dimulai sebagai ‘tanda kebulatan tekad rakyat Magelang untuk menegakkan kemerdekaan negaranya’.

Namun, serdadu Jepang yang bermarkas di gedung HCS Jl. Tidar sebelah barat rumah sakit umum, melakukan terror dengan melepas tembakan ke arah puncak Tidar.

Pertempuran sengit terjadi, ada 4 orang pejuang yang gugur. Mereka adalah Kusni, Slamet, Samad Sastrodimedjo dan Djajus.

Rakyat Magelang marah dan melucuti tentara Jepang. Pemuda Magelang menyerbu markas Jendral Nakamura yang berada di belakang kantor Kabupaten Magelang karena diplomasi gagal.

 Baca Juga: Dalam peristiwa tragis tahun 1949, ada 14 pejuang yang ditembak Belanda di Desa Cokro, Magelang

Pasukan penyerbu dipimpin Soerjo Soempeno dan Soewito Marjanto. Pukul 00.00 Jendral Nakamura dapat dipaksa untuk mengeluarkan perintah agar Mongma Butai menyerahkan senjata.

Akhirnya senjata tentara Jepang dapat direbut dan dibagikan kepada rakyat pejuang. Oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Jepang yang di Magelang diangkut ke Purworejo dan Kebumen.

Dengan kekalahan tentara Jepang di Magelang, tentara Inggris datang diikuti tentara Belanda. Pemuda Magelang melawan dan terjadilah pertempuran di kota Magelang.

Tentara Inggris dan tentara Nica mundur ke Ambarawa. Dan kota Ambarawa dikepung tentara pejuang kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Gathering Keluarga Dialisis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, ada doorprie dan hiburan lagu berjudul Manusia Kuat

Pada tanggal 21 Nopember 1945 tentara Inggris, Gurkha dan Nica terancam kedudukannya. Mereka meninggalkan Magelang menuju ke Ambarawa.

Halaman:

Tags

Terkini

SIMAGENTA untuk Perkuat Manajemen ASN Kota Magelang

Kamis, 9 Oktober 2025 | 19:50 WIB