Sebagai pemrakarsanya pun beragam, seperti pihak RT, RW, padukuhan, kalurahan, komunitas/kelompok dan sekolah-sekolah. Bahkan, ada lomba unik, yakni berburu tikus dengan ditembak.
Lahan perburuan, yakni di areal persawahan Prapak Wetan dan Kulon, Menyolan dan Mergan. Jumlah peserta ada 40 orang, bahkan ada yang dari Kulonprogo dan Bantul.
Jumlah total tikus yang tertembak ada 600 ekor tikus. Dengan berkurangnya populasi tikus, diharapkan tanaman padi tak diserang tikus, sebab sudah dua kali tahap penanaman padi, petani di kawasan tersebut mengalami gagal panen, sebab tanaman padi diserang tikus.
“Hal tersebut mendorong kami gropyokan tikus, tapi dengan cara ditembak dan dilombakan. Sekaligus bagian dari memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, dan sebagai juaranya, yaitu yang paling banyak memperoleh tikus,” ungkap Budi.*