nasional

Polri : Selama 2024 terungkap ada lima laboratorium narkoba rahasia di Indonesia

Kamis, 11 Juli 2024 | 20:25 WIB
Kabareskrim Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada (kiri) dan Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto (kanan) menunjukkan pil ekstasi siap edar saat ungkap kasus laboratorium gelap narkoba di Jalan Bukit Barisan, Klojen, Malang, Jawa Timur, Rabu (3/7/2024). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Lagi-lagi modus pengiriman sudah terbaca aparat penegak hukum, banyak tangkapan dilakukan, termasuk jaringan internasional milik gembong narkoba Fredy Pratama yang banyak memasukkan narkoba ke Indonesia.

Saat ini jaringannya di wilayah timur dan barat sudah terbongkar. Total sudah 60 orang lebih tersangka jaringan Fredy Pratama yang ditangkap.

"Karena modus pengiriman ini juga sudah terbaca oleh kami, jadi para bandar ini pakai modus baru lagi, kembali ke awal tahu. 2000-an, cuma caranya berbeda. Mereka mengirimkan bahan-bahan kimia, bukan prekursor narkoba lagi," ujar Mukti.

Modus inilah yang kini marak digunakan para pelaku narkoba sehingga jajaran Polri bersama aparat penegak hukum lainnya melakukan langkah-langkah antisipasi agar keberadaan laboratorium narkoba rahasia ini bisa diungkap.

Baca Juga: Kelas Pelatihan Intensif Musikal Budaya Indonesia Kaya Kembali Dibuka, Catat Syarat Peserta dan Periode Pendaftarannya

Mukti menyebut penindakan terhadap laboratorium narkoba ini sudah banyak dilakukan jajaran Polri, baik di tingkat Bareskrim Polri maupun polda.

Seperti pengungkapan laboratorium narkoba rahasia di Semarang, Jawa Tengah, ada tiga pabrik narkoba yang digerebek pada April 2024. Laboratorium itu memproduksi sabu-sabu dan happy water.

Masih pada April, Bareskrim Polri menggerebek pabrik narkoba milik jaringan Fredy Pratama yang mampu memproduksi ekstasi mencapai 300 ribu butir per bulan.

Selanjutnya pada Mei, Bareskrim menggerebek laboratorium narkoba rahasia di wilayah Bali, yang dikendalikan dua warga negara asing asal Ukraina.

Baca Juga: KPU Salatiga tunggu SE, jika verifikasi LHKPN molor di KPK, keluhan ini hampir di semua daerah

Pertengahan Juni, Bareskrim kembali menggerebek keberadaan laboratorium narkoba yang dijalankan pasangan suami istri di Sumatera Utara, mampu memproduksi 314 ribu butir ekstasi per bulan.

Kasus terbaru, tujuh hari lalu diungkap penggerebekan pabrik narkoba terbesar se-Indonesia di daerah Malang yang memproduksi ganja sintetis. Barang bukti yang diamankan 1,2 ton ganja sintetis siap edar dan bahan baku setara 2 ton yang siap diproduksi.

Kesamaan dari laboratorium narkoba yang berhasil dibongkar ini menjadikan rumah tinggal maupun rumah toko disewa untuk memproduksi narkoba. Clandestine laboratory umumnya merupakan istilah merujuk pada aktivitas individu atau sekelompok orang memproduksi narkoba secara cepat dan murah.(*)

 

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB