nasional

Buntut serangan siber, Presiden instruksikan BPKP audit tata kelola Pusat Data Nasional

Jumat, 28 Juni 2024 | 20:25 WIB
Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh menyampaikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (28/6/2024). (ANTARA/Andi Firdaus)

HARIAN MERAPI - Presiden Joko Widodo menginstruksikan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan untuk mengaudit tata kelola Pusat Data Nasional (PDN) setelah terjadinya serangan siber ransomware.

"Nanti kita akan mengaudit, disuruh audit tata kelola PDN," kata Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 928/6/2024).

Yusuf belum bisa menyebutkan ada berapa banyak instansi yang akan diaudit terkait serangan siber ini.

Namun, ia menyebut selama ini memang belum pernah dilakukan audit tata kelola maupun finansial PDN. "Belum, kan (baru akan diaudit) karena kasus ini," imbuhnya.

Baca Juga: Aktor Tendangan si Madun Sampaikan Pesan Menyentuh ke Bima Perkasa Jogja

Ia mengaku tidak mengetahui seberapa besar dampak serangan siber ini terhadap berbagai instansi pemerintahan.

"Aku nggak tahu dampaknya, wong belum diaudit. Kita kan kalau belum diaudit nggak ngomong-ngomong dulu," kata Yusuf Ateh.

Ia juga tidak menyebutkan berapa lama waktu yang ditargetkan sampai keseluruhan proses audit selesai. "Secepatnya, the sooner the better (makin cepat makin baik)," ujarnya.

Pada Senin (24/6), pemerintah melalui Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika mengidentifikasi sebanyak 211 instansi yang terdampak insiden serangan siber PDNS 2.

Baca Juga: Bos Jual Beli Mobil di Salatiga Jadi Korban Penipuan, Kerugian Rp 132 Juta, Tersangka Ngaku Uangnya Habis Main Judol, Ini Kronologinya

Lalu pada Selasa (25/6), teridentifikasi ada sebanyak 282 instansi yang terimbas insiden PDNS 2.

Namun, pada Rabu (26/6), tercatat sudah ada sebanyak 44 instansi yang siap untuk melakukan pemulihan data, sementara sisanya masih dalam proses. Dari semua itu, lima instansi telah melayani kembali masyarakat setelah melakukan migrasi data.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian sudah menjelaskan ke Komisi I DPR RI ihwal serangan siber terhadap PDNS 2.

Baca Juga: Terkait Izin Koperasi BLN Group Salatiga, Ini Penjelasan Kepala Dinkop Salatiga, Bayu: Bukan Ranah Kami

Budi Arie menyebut tidak ada indikasi kebocoran data imbas gangguan serangan siber terhadap PDNS 2 di Surabaya.

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB