HARIAN MERAPI - Pemkab Pati didesak supaya membuat daerah khusus untuk kawasan industri. Lokasinya memanfaatkan lahan tidur, yang saat ini menjadi area rawa-rawa di sepanjang jalan Sukolilo-Cangkring di Desa Kasiyan Kecamatan Sukolilo.
Sementara itu, warga Pati selatan, juga meminta supaya Pemkab merespon rencana pembangunan jalan tol. Langkah tersebut dimaksudkan supaya masyarakat tidak merugi soal ganti harga tanah.
Ketua DPRD Pati, H Ali Badrudin SE mengatakan, mendorong Pemkab segera membuat daerah khusus untuk kawasan industri.
Baca Juga: Ini Alasan Skrining Kesehatan Calon Jemaah Haji Tahun Ini Diperketat
Salah satu yang diusulkan adalah pemanfaatan lahan tidur area rawa-rawa seluas 300 hektar, di sepanjang jalan Sukolilo-Cangkring di Kecamatan Sukolilo Pati.
"Pemanfaatan lahan tidur akan sangat bagus jika dikelola secara bijak. Pengembangan kawasan industri akan mengurangi tingkat pengangguran dan angka kemiskinan ekstrim," ujarnya, Jumat (19/4/2024).
Kepada wartawan, politisi PDIP itu menegaskan, untuk mewujudkan kawasan industri, maka Pemkab Pati harus belajar ke Kabupaten Kudus atau Jepara, karena saat ini sudah memiliki kawasan industri.
"Pembuatan kawasan industri khusus, akan bisa menarik investor, misalnya dari Korea Selatan," ucap Ali Badrudin.
Baca Juga: Polres Sukoharjo Buru Terduga Pelaku Pembunuhan Terkait Penemuan Mayat Perempuan di Polokarto
Menurutnya, pembuatan kawasan industri, selain menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran, juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, utamanya soal UMKM.
Sementara itu, sejumlah tokoh masyarakat meminta Pemkab Pati merespon soal rencana pemberintah yang akan membangun jalan tol Demak-Tuban.
Karena, jika program terlaksana, maka dimungkinkan akan melewati sebagian wilayah di Pati bagian selatan.
Baca Juga: Sebuah Rumah Dibobol Maling di Pakem Sleman, Kerugian Capai Belasan Juta Rupiah, Ini Barang yang Digondol Maling
"Kami sudah mengadu ke pimpinan dewan. Karena rencana pembangunan jalan tol menyangkut kepentingan nasional. Serta nantinya juga akan membawa dampak perekonomian warga Pati selatan," ucap Sentut.
Tokoh pemuda Kecamatan Winong ini menambahkan, usulan yang disampaikan ke pimpinan DPRD Pati, soal pembangunan jalan tol jika tidak dikaji secara matang, maka ketika musim penghujan, maka air yg tadinya melintas tanpa hambatan, justru akan terhambat atau terbendung oleh jalan tol.
"Warga juga meminta agar pembebasan lahan terdampak jalan tol, bisa diberikan dengan harga yang menguntungkan" tutur Sentut. *