HARIAN MERAPI - Puluhan orang dari Dusun Plumutan Kalurahan Mulyodadi Kapanewon Bambanglipuro Kabupaten Bantul datang ke Pendopo Parasamya Pemkab Bantul, Senin (19/2/2024).
Kedatangan mereka hendak mengadukan ke Bupati Bantul terkait keberadaan peternakan babi di Dusun Plumutan yang menimbulkan pencemaran bau.
"Kami sengaja datang ke sini untuk melakukan audiensi dengan bupati ingin menyampaikan aspirasi di Plumutan RT 5 ada peternakan babi yang meresahkan warga karena menimbulkan bau," ujar Cahyo Rahmat Romadlon, Dukuh Plumutan kepada wartawan.
Disebutkan, peternakan babi sendiri berdiri sekitar tahun 2021 yang semula hanya empat ekor namun terkini jumlah babi mencapai 50 ekor.
Baca Juga: Potensi Pilpres satu putaran, tak sekadar soal anggaran
Kondisi tersebut ternyata menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengganggu warga sekitar. Apalagi jarak kandang dengan permukiman warga sekitar 30 sampai 50 meter.
Dari permasalahan tersebut, sebetulnya telah dilakukan mediasi bersama lurah didampingi bhabinkamtibmas dan babinsa tetapi tidak ada titik temu.
Permasalahan tersebut juga pernah diadukan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul pada November 2023.
Tetapi sampai saat ini juga belum ada tindakan yang tegas terhadap peternakan babi tersebut.
Baca Juga: Gara-gara bisnis ruwet, begini akibatnya
Sebelum beternak babi, di lokasi tersebut merupakan tempat pemotongan ayam.
Alasan mendirikan peternakan babi untuk mengurai limbah ayam seperti jeroan untuk makan babi.
Namun karena banyaknya babi hal itu justru menimbulkan bau dari kotorannya.
Selain itu, dampak dari petani yang berada di dekat kadang babi merasakan gatal-gatal.
Selama ini warga membiarkan karena dulu hanya memelihara empat ekor sekarang menjadi banyak.