jawa-tengah

Bencana banjir Demak sudah berlangsung sepekan, BNPB : Perbaikan tanggul dan TMC sangat mendesak

Selasa, 13 Februari 2024 | 19:25 WIB
Kondisi genangan banjir di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, hingga hari ini (12/2/2024) belum juga surut. ( ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

HARIAN MERAPI - Perbaikan tanggul sungai dan pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) menjadi kebutuhan yang mendesak untuk mengatasi bencana banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (13/2/2024).

“Perbaikan tanggul dan TMC menjadi sangat penting demi mengatasi banjir yang sepekan ini telah menggenangi sawah, sarana umum, pemukiman, hingga mengakibatkan 21 ribu warga mengungsi,” katanya.

Pihaknya bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng) dan instansi terkait lain saat ini sedang menyiapkan skema pelaksanaan TMC yang dilakukan dengan cara penyemaian garam ke awan penghujan di kawasan terdampak banjir.

Baca Juga: Petugas KPPS perlu atur jam istirahat, dr Andrianto : Tidak perlu doping

Berdasarkan analisa BNPB, upaya tersebut dinilai cukup efektif untuk mereduksi intensitas hujan 30-40 persen, yang saat ini sedang tinggi sehingga menyebabkan banjir di wilayah Kabupaten Demak dan sekitarnya.

Ketika curah hujan sudah dapat terkendali, kata dia, maka percepatan perbaikan tanggul-tanggul sungai yang jebol bisa maksimal dilakukan, hingga genangan air bisa cepat dikeringkan dengan cara pompanisasi.

BNPB dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera menyelesaikan penanganan terhadap tanggul-tanggul yang jebol itu.

Tanggul sungai tersebut jebol setelah tak mampu menahan arus air yang besar pada Senin (5/2) malam. Selain menenggelamkan rumah penduduk, banjir juga memutus akses jalan raya Demak-Kudus setidaknya hingga 12 Februari, dan menggenangi lahan pertanian milik warga dengan total luas 2.965 hektare.

Baca Juga: Data dan fakta lahan pertanian yang terdampak banjir di Jateng, apa yang akan dilakukan pemerintah?

“Pengerjaan difokuskan salah satunya adalah tanggul tersier di Desa Ngemplik Wetan, Karanganyar. Setelah tanggul ditutup maka genangan air akan disedot dengan pompa kembali ke sungai,” kata dia seperti dilansir Antara.

Terlepas dari itu Suharyanto memastikan pemerintah menjamin seluruh kebutuhan pokok baik makanan, sandang, dan obat-obatan, untuk para korban banjir yang saat ini menempati tenda pengungsian di 59 titik.

Untuk memaksimalkan operasi darurat bencana, BNPB pun telah menyalurkan dana bantuan siap pakai total senilai Rp1,150 miliar kepada pemerintah daerah dan TNI/Polri setempat.(*)

 

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB