HARIAN MERAPI - Sebanyak 22 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Gunungkidul berpotensi untuk dilakukan regrouping terkait dengan kondisi tersebut Dinas Pendidikan (Disdik) melakukan rapat koordinasi terkait dengan rencana kebijakan tersebut.
Meskipun jika nantinya ke 22 sekolah tersebut harus dilakukan regrouping setidaknya baru dapat dilakukan pada tahun 2025 mendatang.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Disdik Gunungkidul, Hary Sulaksana mengatakan pihaknya dan beberapa OPD terkait menggelar rapat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan ada masukan untuk melakukan regrouping 22 SD di wilayahnya.
Baca Juga: Lukas Enembe meninggal dunia di RSPAD, jenazah akan diterbangkan ke Papua Rabu malam
“Kami berencana regrouping lagi. Pada RPJPD 2025-2045 ada sekitar 22 SD yang akan di-regrouping. Tetapi baru masukan pada waktu rapat. Saya belum tahu keputusannya nanti ada berapa,” katanya.
Untuk Kabupaten Gunungkidul terdapat jumlah sekolah total 466 SD baik negeri maupun swasta dan khusus untuk sekolah berstatus negeri ada sekitar 400 sekolah.
Adapun kebijakan rencana regrouping tersebut dilatarbelakangi karena efisiensi penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar.
Selain karena keterbatasan jumlah siswa juga masih banyak gedung sekolah yang rusak.
Jika melihat dari sisi pendanaan, tidak dapat mengkover semua sekolah. Dana Alokasi Umum (DAU) juga berkurang dibandingan beberapa tahun terakhir.
“Harapannya juga ada peningkatan kualitas sekolah karena semakin berkurang, padahal sekolah harus didanai terutama dari sisi sarpras dan kebutuhan guru,” imbuhnya.
Khusus untuk tahun 2023 terdapat satu sekolah yang di-regrouping yaitu SD Negeri Ngentak, Candirejo, Semin.
Baca Juga: RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo Pertangguh Manajemen Bima Perkasa Jogja di IBL 2024
Lokasi SD tersebut berada di tengah area persawahan yang jauh dari permukiman warga. Sarpras sekolah tersebut juga rusak dan belum memiliki chrombook atau komputer baru yang dirancang untuk membantu menyelesaikan berbagai aktivitas dengan cepat dan mudah.