HARIAN MERAPI- SMP Negeri 5 Salatiga menggelar Gebyar TOGA BU DESI (Toleransi Beragama, Budaya, dan Inklusif) di Lapangan SMP Negeri 5 Salatiga, Sabtu (21/10/2023).
Pada gebyar ini juga disuguhkan tarian tradisional, aksi dan penampilan dari berbagai agama seperti Tari Tamborin, Barongsai, dan seni musik Rebana.
Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Salatiga, Jawa Tengah, . Muhammad Nurul Huda mengungkapkan acara ini merupakan salah satu acara dari rangkaian acara mewujudkan Gerakan Sekolah Ramah Anak di SMP Negeri 5 Salatiga.
Baca Juga: Pengalaman mistis yang dialami Badi saat menjadi petugas pemadam kebakaran hutan di Sumatera Selatan
“Kami kampanye anti bullying dengan membawa poster dan drumband di lingkungan SMP Negeri 5 Salatiga, kemudian dilanjutkan dengan adanya sosialisasi pencegahan dan bahaya narkoba, dan ditutup dengan sosialisasi anti kekerasan seksual, " kata Muhammad Nurul Huda pada rilis Prokompim Salatiga, Sabtu (21/10/2023).
Ia menambahkan langkah ini menjadi wujud komitmen SMP 5 Salatiga mewujudkan sekolah ramah anak dan tentunya menjadi sekolah yang nyaman untuk belajar bermain bagi anak-anak.
Sedangkan Penjabat (Pj) Walikota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi yang hadir mengapresiasi langkah SMP N 5 Salatiga ini.
Ia mengingatkan jika toleransi harus ditanamkan sejak dini. Pengenalan tentang perbedaan itu dilakukan sepatutnya sejak dini.
Mulai dari perbedaan budaya, mulai dari agama, mulai dari suku, bahwa kita memang diciptakan Tuhan berbeda maka perbedaan itu sebagai bagian dari jenis kekayaan.
" Ya harus kita terima Bagaimana kita bisa saling mengenal satu sama lain,” katanya.
Sinoeng juga memberikan tantangan kepada siswa-siswi bekerjasama antar kelas.
Selain acara formal, dalam Gebyar TOGA BU DESI ini juga mengadakan bazar makanan dan minuman yang diolah sendiri, serta Gelar Karya P5 kerajinan hasil buah tangan oleh siswa-siswi SMP Negeri 5 Salatiga.*