HARIAN MERAPI - Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center, Hardjuno Wiwoho mengungkapkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi benteng pertahanan terakhir sektor ekonomi saat negara dalam keadaan krisis.
Menurut Hardjuno, saat ekonomi Indonesia dan dunia dilanda Covid-19, sektor usaha rakyat ini sangat tangguh dan tetap eksis hingga saat ini.
Kontribusi UMKM bagi perekonomian Indonesia pun sangat signifikan.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa UMKM juga terkena imbas dari Covid-19, namun tetap eksis hingga saat ini. Ini mengkonfirmasikan, UMKM kita sangat kuat,” ujar Hardjuno Wiwoho saat Launching SHW Center di Jakarta, Jumat (29/9/2023).
Karenanya, SHW Center berikhtiar menjadikan sektor UMKM ini tulang punggung ekonomi nasional.
“UMKM harus menjadi lokomotif penggerak ekonomi di Indonesia melalui aksi nyata yang benefitnya dirasakan langsung masyarakat kecil,” tegasnya.
Baca Juga: Jokowi diminta tidak alih fungsikan lahan subur jadi permukiman
Saat ini, lanjut Hardjuno, SHW Center telah membuka dua unit usaha UMKM yakni air minum dan peternakan ayam.
“Kedua sektor usaha ini sudah running,” imbuhnya.
Menurutnya, UMKM memiliki peranan sangat penting dalam perekonomian Negara, karena sektor UMKM adalah penyumbang terbesar bagi Produk Domestik Bruto (PDB).
Data menyebutkan, kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60,5 persen, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Baca Juga: Pasal apa yang akan diterapkan dalam penyidikan korupsi di Kementan, KPK: Kasus pemerasan
Tak hanya itu, sektor UMKM juga paling banyak menyerap tenaga kerja, serta relative tahan terhadap krisis keuangan.
Lebih lanjut, Hardjuno menjelaskan pada masa krisis ekonomi hebat tahun 1998, banyak perusahaan-perusahaan besar tumbang, namun sektor UMKM banyak yang tetap bertahan.