internasional

MDMC, UMY hingga Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah bersinergi peduli korban gempa bumi di Maroko

Selasa, 19 September 2023 | 10:30 WIB
Sinergi dari MDMC PP Muhammadiyah, UMY dan PCIM Maroko dalam memberi bantuan pasca gempa bumi di Maroko. ( Foto: Dok. Al-Afik)



HARIAN MERAPI – Saat ini terdapat 50 negara merdeka di benua Afrika, salah satunya, yakni Maroko. Bahkan Maroko termasuk negara tertua di Arfika, sedangkan yang relatif muda, misalnya Zimbabwe.

Menjadi suatu ujian keimanan dan solidaritas kemanusiaan tersendiri, ketika di Maroko terjadi gempa bumi dahsyat, belum lama ini. Data terbaru menyebutkan hampir 3.000 warga tewas akibat gempa tersebut.

Terutama di kota lama, Marrakesh di Maroko banyak ditemukan korban jiwa maupun luka berat. Kawasan kota lama Marrakesh dikenal pula sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca Juga: Pria bertato penuh luka yang ditemukan di bawah jembatan Serang Kulon Progo diduga bunuh diri, ini faktanya

Suatu langkah mulia dan bijaksana, ketika berbagai pihak merasa peduli ataupun memberikan bantuan semaksimal mungkin bagi korban gempa bumi di Maroko. Seperti halnya, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) yang berpusat di Yogyakarta bersinergi dengan sejumlah pihak.

MDMC PP Muhammadiyah antara lain bersinergi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di Kerajaan Maroko.

Setelah rapat antara MDMC PP Muhammadiyah dan UMY, antara lain ada keputusan menugaskan Al-Afik., S.Kep., Ns., M.Kep (dosen Ilmu Keperawatan UMY) menjadi bagian dari tim asistensi dalam respon penanganan dampak gempa di Maroko.

Afik pun segera berangkat ke Maroko, 13 September 2023 lalu dan akan bertugas selama 14 hari dengan beragam agenda kegiatan, bersinergi pula dengan PCIM di Maroko.

Baca Juga: Jika Hari Ini Mangkir Lagi, Penyidik Akan Jemput Paksa Pemeran Film Dewasa

“Saya berangkat ke Maroko berdua dengan pak Wahyu Pristiawan Buntoro, yang juga salah satu utusan dari MDMC PP Muhammadiyah,” ungkapnya.

Setelah sampai Maroko, lanjut Afik, tugas-tugas yan segera dilaksanakan, antara lain melakukan koordinasi dengan PCIM Maroko, menyusun Rencana Operasi (Renops).

“Renops misalnya untuk menentukan Pos Pelayanan, bentuk layanan, waktu layanan, dan sumber daya manusia,” jelas Afik.

Tak kalah penting, ia juga ditugaskan untuk melakukan asistensi Manajemen Pos Koordinasi dan melakukan assessment di lokasi-lokasi terdampak gempa.

“Saya juga ditugaskan untuk berkoodinasi dengan beberapa pihak, khususnya pemangku kepentingan dan NGO atau Lembaga Swadaya masyarakat lokal dalam menyiapkan SDM-SDM untuk membantu penanganan pasca gempa,” urai Afik.

Baca Juga: DIY Tambah 25 Armada Baru TransJogja

Halaman:

Tags

Terkini