Makna Patung Bung Karno yang Diresmikan Megawati di Omah Petroek Sleman, Lambang Keabadian Pancasila

photo author
- Kamis, 24 Agustus 2023 | 06:00 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri usai meresmikan patung Bung Karno setinggi 6,5 meter di Omah Petroek Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Rabu (23/8/2023).  (Foto: Koko Triarko)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri usai meresmikan patung Bung Karno setinggi 6,5 meter di Omah Petroek Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Rabu (23/8/2023). (Foto: Koko Triarko)

Tangan yang menonjolkan jari telunjuk yang kuat itu juga memperingatkan, bahwa kita bisa membela NKRI kalau setia kepada dasar negara Pancasila.

Baca Juga: Puan Beberkan Lima Kandidat Pendamping Ganjar Pranowo

"Karena itu, dasar negara tersebut harus terus kokoh dan keras berdiri," kata Sindhunata.

Dia mengatakan lagi, bahwa untuk menegaskan kekokohan itu dibuatlah lima butir Pancasila yang dipahatkan pada kelima batu dari Gunung Merapi, yang diletakkan di sekitar patung Bung Karno.

Patung Presiden Soekarno itu juga berdiri di atas batu besar Gunung Merapi hasil erupsi tahun 2010, yang diambil dari Kali Boyong.

Sindhunata mengatakan, Gunung Merapi sudah ada sejak bermiliar-miliar tahun sebelum kita, sehingga batu Gunung Merapi itu baginya adalah lambang kepurbaan dan keabadian.

Baca Juga: Megawati Titip Pesan kepada Puan dalam Pertemuan dengan AHY, Apa itu?

Dan, begitu pula dengan Pancasila adalah sebuah kepurbaan dan keabadian.

"Pancasila ada sebelum kita semua ada, dan ada sebelum kita terbentuk secara politik menjadi NKRI," katanya.

Menurut Sindhunata, hal tersebut juga persis sama dengan yang dikatakan oleh Soekarno.

Soekarno mengatakan, "Aku tidak mengatakan bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang aku kerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah."

“Batu yang menyimbolkan kekokohan dan keabadian Pancasila itu juga membawa kita pada pendirian Soekarno, bahwa Pancasila adalah pikiran sedalam-dalamnya, yang di atasnya didirikan bangunan bernama negara Indonesia yang kekal dan abadi,” kata Sindhunata. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X