Ia memaparkan keunggulan bahan lokal yang ada disekitar kita agar lahan cocok digunakan untuk menanam tanaman pakan hijauan, yakni dengan fomula dasar Kalam, yaitu kompos, arang, abu, lindi (pupuk organik cair) dan mikroba.
Tak ketinggalan penerapan teknologi sederhana bernama Ember Tumpuk, yakni untuk mengolah sampah dapur (sampah organik) dengan larva Hermetia illucens (Hi) skala rumah tangga.
“Dengan penerapan Ember Tumpuk, antara lain bermanfaat untuk mengolah sampah organik, bisa diperoleh juga lindi dan magot yang dapat digunakan sebagai pakan ternak,” paparnya.
Salah satu peserta asal Kulonprogo, Badar mengaku sangat bersyukur dapat mengikuti pelatihan tersebut. Ilmu yang diperoleh bisa diterapkan dan dibagikan seperti kepada pemilik domba, kambing dan sapi.
Baca Juga: Begini candaan Jokowi kepada Presiden Kenya saat kunjungan kenegaraan
“Saya dan banyak peternak di sekitar tempat tinggal saya biasa kesulitan mendapatkan pakan hijauan di alam saat musim kemarau, sampai perlu menjual beberapa ternak dulu untuk mengurangi beban menyediakan pakan,” ungkap Badar. *