Hari Jadi ke-192 Kabupaten Bantul, Bupati Pasang Target Angka Kemiskinan Turun hingga di Bawah 10 Persen

photo author
- Jumat, 21 Juli 2023 | 06:30 WIB
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai menghadiri peringatan Hari Jadi Ke-192 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (20/7/2023).  (ANTARA/Hery Sidik)
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai menghadiri peringatan Hari Jadi Ke-192 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (20/7/2023). (ANTARA/Hery Sidik)

HARIAN MERAPI - Pemerintah Kabupaten Bantul menargetkan angka kemiskinan di daerah tersebut yang saat ini masih 12 persen bisa diturunkan hingga di bawah 10 persen pada 2025.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai menghadiri peringatan HUT ke-192 Kabupaten Bantul, Kamis (20/7/2023), mengatakan angka kemiskinan di daerah itu telah mengalami penurunan besar dan belum pernah ada penurunan sebesar itu, yakni sebelum pandemi COVID-19 kemiskinan di angka 14 persen, namun pada 2023 angkanya sudah sekitar 12 persen.

"Dan ke depan kemiskinan yang sudah turun signifikan ini akan terus kita turunkan. Dan hingga 2025, mudah-mudahan angka kemiskinan sudah harus di bawah dua digit, atau di bawah 10 persen," katanya yang dilansir dari Antara.

Baca Juga: Lurah Trirenggo Bantul buka beasiswa kuliah gratis untuk warganya, berikut kuota dan persyaratannya

Dia juga mengatakan angka kemiskinan ekstrem yang saat ini masih dua persen atau sekitar 25 ribu jiwa warga Bantul dapat diatasi hingga pada 2024.

Ia mengatakan untuk menanggulangi masalah kemiskinan harus dikeroyok bersama-sama dengan dinas terkait, karena kemiskinan juga sektoral, ada yang terdapat di sektor pertanian, dan sektor industri serta pariwisata.

"Artinya orang yang bekerja di sektor ini ada yang miskin, maka dinas-dinas yang mengampu sektor sektor ekonomi ini harus memiliki program yang kuat, dan sasaran tepat," ujarnya.

Baca Juga: Kepala Dispertaru DIY Jadi Tersangka Mafia Tanah Kas Desa, Terima Gratifikasi Sebesar Rp4,7 Miliar

Bupati Abdul Halim juga mengatakan pelatihan pelatihan yang tidak bisa secara signifikan mampu menekan kemiskinan juga harus dievaluasi, bantuan bantuan yang tidak signifikan mampu memberdayakan masyarakat harus dilakukan peninjauan ulang.

"Jadi kita me-'review' (meninjau ulang) total program-program baik dari pusat, dari DIY, maupun dari Bantul dan kelurahan, jadi mari kita cari cara-cara yang efektif itu apa," katanya.

Ia mengatakan pemerintah daerah juga tidak kurang-kurang melakukan fasilitasi dengan mengerahkan anggaran yang besar, dan dengan peninjauan ulang dan perbaikan anggaran itu, angka angka kemiskinan secara konsisten terus menurun.

"Dan yang paling penting lagi partisipasi masyarakat Bantul sangat luar biasa, sangat besar, program pemerintah tidak cukup tanpa partisipasi, maka budaya gotong royong, tolong-menolong sampai kapan pun harus kita pertahankan," katanya. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB
X