HARIAN MERAPI - Ppetugas layanan kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi gerak cepat mengatasi ketersediaan obat bagi jemaah haji yang sempat menipis.
Obat-obatan tersebut sudah dikirimkan oleh distributor di Arab Saudi, untuk memasok kebutuhan jemaah haji selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
Demikian Anggota Amirul Hajj Sundoyo yang juga Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan ketersediaan obat bagi jemaah haji saat ditemui di Kantor Daerah Kerja (Daker) Mekah PPIH Arab Saudi, Minggu (25/6/2023) malam.
Baca Juga: Istana dituding lindungi Ponpes Al Zaytun, begini bantahan Presiden Jokowi
"Memang kemarin ada kabar, ada isu, bahwa obat-obatan kurang. Sebetulnya yang terjadi bukan kekurangan obat, melainkan persediaan itu menipis," terang Sundoyo.
"Ada beberapa jenis obat yang persediaan menipis, ada tujuh, salah satunya adalah memang obat-obat yang terkait dengan pneumonia," lanjutnya.
Menurut Sundoyo, permintaan atas obat-obatan tersebut cukup tinggi antara lain karena banyaknya jemaah lanjut usia (lansia).
Akibatnya, stok obat-obatan yang dibawa dari Indonesia ternyata cepat terkuras.
Baca Juga: 42 orang diduga keracunan usai santap gulai kambing di Gamping Sleman, ini kronologinya
Di antara ketujuh jenis obat, selain pneumonia ada pula obat diabetes.
Meski begitu, petugas kesehatan sudah memulihkan persediaan dengan membeli obat-obatan dari Arab Saudi.
"Karena memang kami juga punya dana untuk mengatasi ketika terjadi emergency," ujar Sundoyo.
Lebih lanjut, dikatakan Sundoyo, obat-obatan yang dipesan itu sudah dikirim distributor dan dikemas bersama obat-obatan lain untuk mengantisipasi kebutuhan di Armina.
Baca Juga: Tiga Kapolda dimutasi, ini alasan Kapolri
