Kader Posyandu berperan penting untuk pastikan kecukupan gizi anak

photo author
- Senin, 19 Juni 2023 | 21:25 WIB
Kader posyandu saat memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan gizi  (Foto : Istimewa)
Kader posyandu saat memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan gizi (Foto : Istimewa)

HARIAN MERAPI - Sebagai upaya mendeteksi dini berbagai jenis penyakit, termasuk mencegah stunting. Kader posyandu gencar memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan gizi ke masyarakat.

Salah satunya di wilayah Gunung Kidul, yang berhasil mendapatkan layanan kader posyandu optimal. Selain rutin mendapat pembekalan dari kader Posyandu, partisipasi masyarakat untuk datang ke Posyandu juga tinggi.

Kasi Pengendalian Pencegahan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Yogyakarta, Iva Kusdyanrini mengatakan, pelatihan ini dilaksanakan di beberapa Puskesmas sesuai dengan jadwal.

Baca Juga: Mengenal joget dangkong, tarian yang dimiliki Kota Tanjungpinang dan tercatat sebagai KI komunal di Kemenkumha

"Para kader sudah dilatih secara komprehensif dengan memberikan pelayanan kesehatan sesuai klaster siklus hidup yakni hamil, nifas, balita, anak sekolah dan lain sebagainya," kata Iva, Senin (19/6/203).

Dengan bekal pengetahuan yang diberikan, kader Posyandu mampu mendeteksi dini adanya stunting di masyarakat. Dengan demikian, berbagai penyakit bisa diantisipasi dan dideteksi sejak sedini mungkin.

Dengan program bertajuk keluarga sadar gizi, diharapkan kesadaran akan gizi yang baik diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga masyarakat dapat memperbaiki pola makan dan kualitas gizi.

Baca Juga: Libur sekolah, PT KAI beri diskon tiket kereta jarak jauh hingga 25 persen

"Melalui pendekatan ini, masyarakat Yogyakarta diharapkan dapat memperbaiki pola makan dan kualitas gizi, sehingga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan," tandasnya.

Sementara itu, Sri (37) warga Gunung Kidul, Yogyakarta mengaku setiap bulan rutin mendapat edukasi kesehatan keluarga, salah satunya yaitu terkait asupan gizi. Pihaknya juga mendapat pengetahuan tentang gizi.

"Setiap mau ada posyandu, ibu-ibu kader Posyandu selalu keliling dulu buat ngasih tau ke lingkungannya seputar giat posyandu. Saya juga tau bahwa kental manis jangan dikasih ke anak juga dari Posyandu," katanya.

Baca Juga: El Nino meningkat, warga diimbau antisipasi kekeringan

Sri dan ibu- ibu lainnya saat ditemui kunjungan kader Kesehatan PP Aisyiyah dan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) saat melakukan survey asupn gizi anak pada awal Juni ini, tampak cukup teredukasi.

Hal ini terlihat dari pengetahuannya tentang apa yang seharusnya diberikan kepada anak dan apa yang tidak baik. Salah satunya, pengetahuan tentang kental manis yang tidak diperuntukkan sebagai minuman susu anak.

Gunung Kidul salah satu kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi di DIY, yaitu mencapai 20,6 (SSGI 2021). Kemiskinan dan ketidakmampuan masyarakat mengakses makanan bergizi, salah satu penyebabnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X