Supaya aman, Kapolres Sukoharjo imbau masyarakat tukarkan uang baru di tempat resmi

photo author
- Selasa, 4 April 2023 | 22:10 WIB
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan imbau masyarakat tukarkan uang baru Lebaran ditempat resmi.  (Dok. Polres Sukoharjo)
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan imbau masyarakat tukarkan uang baru Lebaran ditempat resmi. (Dok. Polres Sukoharjo)

HARIAN MERAPI - Jasa penukaran uang baru Lebaran di pinggir jalan semakin marak terlihat di sejumlah wilayah.

Polres Sukoharjo ikut melakukan pemantauan mengantisipasi peredaran uang palsu sekaligus mengimbau kepada masyarakat untuk menjamin keamanan dengan menukarkan uang baru ditempat resmi.

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Selasa (4/4/2023) mengatakan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat supaya memilih menukarkan uang baru di tempat penukaran yang resmi seperti bank. Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan uang yang ditukarkan.

Baca Juga: Pemkab Bantul masuk 5 besar nominasi Penghargaan Tinarbuka, kok bisa? Berikut paparannya!

"Untuk keamanan dan meminimalisir terjadinya tindak kejahatan peredaran uang palsu yang merugikan, kami mengimbau kepada masyarakat untuk memilih menukarkan uang baru di tempat yang resmi," ujarnya.

Kapolres mengatakan, sesuai dengan UU RI tentang Mata Uang, jasa penukaran uang di pinggir pinggir jalan tersebut memang tidak melanggar hukum.

"Tetapi apabila mengganggu ketertiban pemakai jalan dan ketertiban umum karena mangkal di pinggir jalan atau trotoar, maka Bank Indonesia (BI) dapat berkoordinasi dengan Satpol PP untuk melakukan penertiban," lanjutnya.

Baca Juga: Promedia Teknologi Indonesia laksanakan program CSR kepada 1000 anak yatim piatu di 14 Daerah di Jabar

Kapolres menambahkan, penertiban tersebut sudah pernah dilaksanakan disejumlah daerah di Solo Raya. Diharapkan di wilayah Kabupaten Sukoharjo dapat berjalan dengan tertib.

AKBP Wahyu juga menyampaikan, risiko apabila menukar uang baru di pinggir jalan adalah jumlahnya yang tidak sesuai karena terkena biaya jasa.

Sehingga jumlah uang pecahan yang diterima akan lebih sedikit dari nominal uang yang ditukarkan. Selain itu, masyarakat juga berisiko mendapatkan uang palsu dari jasa-jasa penukaran uang yang tidak resmi tersebut.

"Jadi kami imbau kepada masyarakat untuk memilih penukaran uang baru di tempat yang resmi. Karena selain terhindar dari pemotongan uang jasa, juga untuk menghindari peredaran uang palsu," lanjutnya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X