Kemudian ia pun bersyukur kini tunas bunga rawa tersebut menjadi banyak.
"Ini di lokasi ini bunga rawa, sebenarnya ngga kelihatan seperti rumput biasa," katanya.
Kemudian Mang Uprit terlihat mengambil beberapa langkah dan memperlihatkan tanaman bunga rawa dimana di sana juga terdapat rumput biasa.
Sehingga ia pun menyayangkan jika bunga rawa tersebut terinjak oleh kaki manusia karena masuk ke rawa-rawa.
"Yang pasti mudah-mudahan atas kejadian kemarin temen-temen yang mau aktifitas ibaratnya ke rawa dipertimbangkan lagi, jangan sampai bunga rawanya keinjek," pesannya.
Baca Juga: Hasil Inovasi Biosaka, Petani Padi Imogiri Bantul Hasilkan 10,42 Ton Per Hektare Gabah Kering
Hal tersebut ia sampaikan demi kelestarian bunga rawa sehingga dapat berkembang biak lebih banyak lagi.
Kemudian Mang Uprit juga memperlihatkan tanaman bunga rawa yang ia tanam.
Terlihat patok kayu kecil sebagai penanda bahwa di lokasi tersebut ditanam bunga rawa.
"Kebanyakan sudah saya tanam. Ini awalnya kosong," katanya.
Ia juga memperlihatkan bunga rawa asli dengan segerombolan tunas dari tanaman tersebut.
"Nah ini yang dari alamnya. Sekali lagi mari kita lestarikan alam, mari kita jaga alam, bukan untuk hari ini tapi untuk masa depan," pungkasnya.
Itulah kegiatan salah satu petani, Mang Uprit yang mengecek tanaman bunga rawa di sekitar Ranca Upas dan berpesan agar berhati-hati jangan sampai menginjak tanaman tersebut. *