HARIAN MERAPI - Pemerintah diminta melakukan penyelidikan yang transparan dan tuntas terkait insiden kecelakaan mobil beridentitas Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara.
“Kami meminta penyelidikan yang transparan dan tuntas agar jelas apakah terdapat kelalaian atau pelanggaran prosedur dalam proses distribusi,” ujar Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani di Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Dia menegaskan bahwa klarifikasi menyeluruh diperlukan untuk memastikan ada atau tidaknya unsur kelalaian maupun pelanggaran prosedur dalam proses distribusi MBG.
Berikutnya, Lalu mengingatkan bahwa nilai program sebesar dan sepenting MBG tidak boleh berjalan tanpa pengawasan ketat dari pemerintah. Menurut dia, keselamatan peserta didik merupakan prioritas yang tidak dapat dinegosiasikan.
“Program sebesar dan sepenting ini tidak boleh berjalan tanpa memastikan keamanan maksimal bagi peserta didik,” kata dia seperti dilansir Antara.
Baca Juga: Pencuri spesialis rumah kosong sempat ditelanjangi sebelum diserahkan ke polisi
Lalu juga menyampaikan keprihatinannya kepada seluruh siswa dan guru yang menjadi korban. Ia meminta pemerintah bertanggung jawab dan memastikan perbaikan sistem agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami meminta pemerintah dan pihak terkait bertanggung jawab serta segera memperbaiki sistem agar kejadian serupa tidak terulang di sekolah manapun,” ucapnya.
Sebelumnya, sebuah mobil pengangkut menu MBG melaju tak terkendali ke dalam lingkungan SDN Kalibaru 01 Pagi sekitar pukul 06.30 WIB. Kendaraan tersebut menabrak para murid dan guru yang sedang berada di lapangan. Supir mobil telah diamankan dan mengaku salah menginjak pedal hingga kendaraan menyelonong masuk.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah memeriksa sopir dan kernet minibus yang terlibat kecelakaan di SDN Kalibaru 01, Cilincing.
Baca Juga: Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam
Polisi selanjutnya akan meminta keterangan guru dan saksi lain, sambil memprioritaskan pemulihan kondisi para korban. Tim Ditreskrimum juga telah melakukan olah TKP.
Kecelakaan terjadi saat minibus pengantar makanan MBG yang dikemudikan sopir pengganti berinisial AI mengalami masalah rem di area tanjakan.
AI mengira menginjak rem, namun justru menekan pedal gas. Pemeriksaan lanjutan, termasuk tes urin masih berlangsung.(*)