“Jadi yang jelas dari temuan tim di lapangan ada berbagai jenis kayu, namun kita dapati ada beberapa yang ada bekas potongan dari senso,” kata Listyo Sigit.
“Tim sedang turun nanti bersama-sama dengan tim dari kehutanan untuk menyusuri dari daerah aliran sungai yang terdampak sampai dengan kita tarik ke hulu dan hilirnya,” lanjutnya.
Minta Waktu Pengusutan dan Gandeng Berbagai Pihak
Lebih lanjut, pengusutan dan penyelidikan akan terus dilakukan, tetapi Raja Juli meminta masyarakat untuk memberikan waktu selama prosesnya.
“Beri kesempatan bagi kami memproses semuanya agar tidak terburu-buru,” ucap Raja Juli.
“Jadi tadi telah disampaikan bahwa Polri sudah turun ke dua DAS di Batang Toru,” lanjutnya.
Sementara untuk penyelidikan, selain dengan Polri, Raja Juli mengatakan koordinasi juga telah dilakukan bersama dengan Satgas Perlindungan Kawasan Hutan (PKH) Kejaksaan Agung.
Tapanuli Selatan Parah karena Kayu Gelondongan yang Terbawa Arus Banjir
Baca Juga: Purbaya kaji opsi pelonggaran TKD, ini syarat yang harus dipenuhi pemerintah daerah
Dalam kesempatan terpisah, Kepala BNPB Suharyanto, menyebut ada dua desa di Tapanuli yang terdampak cukup parah karena kayu gelondongan.
“Rusak berat banyak di Tapanuli Selatan, ada dua desa yang mungkin pernah muncul di video itu kayu-kayu gelondongan besar segala macam, ternyata itu di Tapanuli Selatan,” ucapnya dalam konferensi persnya pada 30 November 2025.
Kayu-kayu besar yang menghantam rumah membuat tempat tinggal warga di area tersebut masuk dalam kategori rusak berat.
Baca Juga: Saling melaporkan, giliran Inara Rusli dalam kasus perzinahan
Lebih lanjut, Suharyanto menyebut akan mengirim senso untuk memotong kayu besar sebagai bagian dari bantuan pemerintah.