Fadli Zon kunjungi tiga bangunan bersejarah di Kota Salatiga, ini komentarnya

photo author
- Selasa, 28 Oktober 2025 | 10:00 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi bangunan aejarah di Salatiga.  (Foto: Dokpim Salatiga)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi bangunan aejarah di Salatiga. (Foto: Dokpim Salatiga)



HARIAN MERAPI- Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi tiga lokasi bangunan bersejarah di Salatiga, usai membuka acara 2025 International Congress of the UISPP (International Union of Prehistoric and Protohistoric Sciences) di UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana), Senin (27/10/2025).


Kunjungan dimulai dari Rumah Dinas Walikota, Salatiga, dilanjutkan ke Gedung Pakuwon, dan berakhir di Gedung Papak.

Kunjungan pertama dilakukan di Rumah Dinas Walilota Salatiga, bangunan berarsitektur kolonial ini memiliki nilai historis tinggi.

Baca Juga: Ramalan zodiak cinta dan karir Taurus besok Rabu 29 Oktober 2025, saatnya untuk menikmati sisi ringan dari hubungan


Rumdin ini direncanakan menjadi museum sejarah Kota Salatiga, sebagai sarana edukasi dan pelestarian warisan budaya.


Selanjutnya Fadli Zon mengunjungi Gedung Pakuwon, salah satu bangunan kolonial tertua di Salatiga yang pernah menjadi pusat administrasi pemerintahan pada masa Hindia Belanda.


Gedung ini menjadi saksi sejarah Gedung Pakuwon adalah lokasi Perjanjian Salatiga yang ditandatangani pada 17 Maret 1757, yang merupakan kelanjutan dari Perjanjian Giyanti.

Gedung ini menyimpan nilai historis tinggi dan merupakan simbol penting perjalanan pemerintahan di wilayah Salatiga.

Baca Juga: Gempar Bakso Babi di Ngestiharjo Bantul, Ini Kronologinya Menurut Dewan Masjid Indonesia


Kunjung ketiga ke Gedung Papak, bangunan bersejarah lain yang kini menjadi Kantor Wali Kota Salatiga. Gedung ini dulunya difungsikan sebagai pusat pemerintahan kolonial dan hingga kini masih mempertahankan arsitektur aslinya.

Fadli Zon menyampaikan apresiasi tinggi atas komitmen Pemerintah Kota Salatiga dalam melestarikan bangunan cagar budaya dan sejarah. Beliau menyampaikan bangunan-bangunan bersejarah seperti Gedung Pakuwon, Gedung Papak, dan Rumah Dinas Wali Kota ini merupakan aset bangsa yang tak ternilai. Pelestariannya bukan hanya soal menjaga bentuk fisik, tetapi juga menjaga ingatan kolektif tentang jati diri bangsa.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X