Lurah Banyurejo, Saparjo menyampaikan, jumlah bantuan yang diterima yakni Rp 122 juta. Proses penanaman dimulai pada bulan Juni 2025, di lahan seluas 1,5 hektar.
Adapun jumlah petani yang terlibat sebanyak 20 orang, yang mana 16 di antaranya adalah petani miskin terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Yang kita tanam adalah cabai rawit dan cabai keriting. Kita juga tumpang sari dengan semangka,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa sampai saat ini, tanaman cabai dan semangka yang telah dipanen pada bulan Agustus dan September, menghasilkan pemasukan sebesar Rp 77 juta.
Baca Juga: Disperinaker Sukoharjo diminta selesaikan masalah ketenagakerjaan eks PT Sritex, ini alasannya...
Diharapkan ke depan angka tersebut terus mengalami kenaikan. Sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. *