HARIAN MERAPI - Hujan deras mengguyur secara merata di wilayah Kabupaten Sukoharjo pada Rabu (17/9) siang hingga Kamis (18/9) dinihari belum berpengaruh di wilayah terdampak kekeringan.
Sebab kondisi sumur 428 kepala keluarga (KK) atau 1.244 jiwa warga di lima desa di dua kecamatan masih kering. Kebutuhan air bersih warga sepenuhnya sudah dijamin Pemkab Sukoharjo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Kamis (18/9/2025) mengatakan, kondisi cuaca di wilayah Kabupaten Sukoharjo sejak dua hari terakhir mendung hitam pekat.
Namun demikian, hujan deras baru turu pada Rabu (17/9) siang hingga Kamis (18/9) dinihari. Hujan turun disejumlah dengan intensitas bervariasi.
"Hujan deras belum berpengaruh di wilayah terdampak kekeringan. Debit air sumur warga masih sedikit atau berkurang drastis dampak cuaca panas. Kebutuhan air warga sepenuhnya sudah dijamin Pemkab Sukoharjo," ujarnya.
Baca Juga: Mata sering berkedip pertanda apa ? Simak penjelasan dokter
BPBD Sukoharjo sudah melakukan pemantauan wilayah saat hujan deras turun Rabu (17/9). Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terjadinya bencana alam angin kencang dan banjir.
"Dampak hujan deras kemarin belum ada. Tidak ada temuan pohon tumbang. Sedangkan dampak di beberapa wilayah hanya bersifat genangan saja dan air langsung surut," lanjutnya.
Ariyanto mengatakan, kondisi wilayah Kabupaten Sukoharjo mulai ditemukan kekeringan diketahui pada akhir Juli 2025.
BPBD Sukoharjo menerima laporan warga di Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari kekurangan air bersih. Stok air bersih warga di sumur mengalami penurunan drastis dampak cuaca panas musim kemarau.
Pemkab Sukoharjo kemudian merespon cepat dengan mengirim bantuan air bersih untuk kali pertama dampak kekeringan tahun 2025 pada 25 Juli untuk warga Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari. Kondisi cuaca panas yang terus berlangsung hingga sekarang berdampak pada penambahan jumlah warga kekurangan air bersih.
Baca Juga: Investor Global Naikkan Target Price BBRI, Goldman Sachs rekomendasikan buy Rp4.760 per saham
BPBD Sukoharjo total mencatat ada 186 KK atau 553 jiwa warga Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari kekurangan air bersih. Pemkab Sukoharjo secara keseluruhan sudah menyalurkan sebanyak 31 tangki atau 155.000 liter air bersih untuk warga Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari.
"Jadi kekeringan akibat cuaca panas musim kemarau yang berdampak pada kondisi warga kekurangan air bersih sudah terjadi sejak akhir Juli 2025. Pemkab Sukoharjo mulai mengirim bantuan air bersih sejak 25 Juli 2025 di Kedungjambal, Tawangsari," katanya.
"Hingga saat ini total ada lima desa di dua kecamatan. Untuk Kecamatan Tawangsari ada satu desa yakni Desa Kedungjambal. Sedangkan untuk Kecamatan Weru ada empat desa yakni Desa Karangwuni, Desa Alasombo, Desa Karanganyar dan Desa Tawang," imbuh dia.