Dengan adanya kuota impor lebih banyak dari tahun sebelumnya, Bahlil menyatakan bahwa sebenarnya pun tak terjadi kelangkaan.
Pasalnya, SPBU swasta juga telah diizinkan untuk membeli produk BBM dari Pertamina.
Opsi Tambahan Impor Lewat Pertamina
Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman mengungkapkan bahwa pemerintah telah menarik data terkait penjualan BBM di SPBU swasta.
Baca Juga: Empat pemuda asal luar DIY ditangkap polisi karena diduga curi ayam
“Minta data ke badan usaha swasta, berapa sih (penjualan) dan spesifikasi apa sih yang diinginkan, begitu dapat, kita kasih tau Pertamina” kata Laode Sulaiman kepada awak media di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat pada Rabu, 10 September 2025.
Koordinasi yang dilakukan dengan Pertamina itu tak menutup kemungkinan jika ke depannya ada opsi impor lewat satu pintu.
“Kita tunggu data biar tahu apakah Pertaminanya butuh tambahan atau tidak. Kan gini, ada tambahannya dari SPBU swasta, kita tugaskan Pertamina satu pintu,” sambungnya.
“Kita minta datanya, begitu dapat data, kita kasih tau Pertamina, kata Pertamina, oh ternyata perlu tambahan, kami harus impor tambahan berarti ini,” paparnya.
Baca Juga: Harga daging ayam tembus Rp 40 per kilogram, dikeluhkan pedagang dan pembeli
Bantah Monopoli BBM dari Pertamina
Kekosongan yang dialami SPBU swasta dan saran untuk membeli BBM di Pertamina mencuatkan isu adanya monopoli yang dilakukan perusahaan negara itu.
Kabar tersebut langsung ditangkis oleh Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aries Marsudiyanto.
Baca Juga: Diduga keracunan MBG, 19 siswa SD dan SMP di Semin Gunungkidul dilarikan ke Puskesmas
Aries memastikan tak ada monopoli dan distribusi BBM berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.