Dukung IIA Conference 2025, IFG Tegaskan Transformasi Berbasis GRC

photo author
- Kamis, 4 September 2025 | 13:20 WIB
Foto dari kiri ke kanan: Sapto Amal Damandari (Komisaris Bank Muamalat, Wakil Ketua BPK 2014-2017), Achmad Ghufron (Inspektur VII Kementerian Keuangan), Sumiyati (Komisaris IFG), Joni Patibang (Vice Presiden IIA Indonesia) di Konferensi Nasional The Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesia. (Dok IFG)
Foto dari kiri ke kanan: Sapto Amal Damandari (Komisaris Bank Muamalat, Wakil Ketua BPK 2014-2017), Achmad Ghufron (Inspektur VII Kementerian Keuangan), Sumiyati (Komisaris IFG), Joni Patibang (Vice Presiden IIA Indonesia) di Konferensi Nasional The Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesia. (Dok IFG)

HARIAN MERAPI - Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi yang berada di bawah naungan Danantara Indonesia, mendukung penuh penyelenggaraan Konferensi Nasional The Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesia 2025 pada 27-28 Agustus 2025 di Medan.

Konferensi bertema "Audit for Tomorrow: Strategic. Future-Ready. Sustainable." ini dihadiri lebih dari 600 peserta, melibatkan pimpinan audit internal, regulator, praktisi, akademisi, serta perwakilan dari perusahaan nasional maupun multinasional.

Forum ini menegaskan kembali posisi auditor internal sebagai mitra strategis dalam memperkuat tata kelola, manajemen risiko, dan kontrol (GRC).

Baca Juga: Kiat berkendara yang aman ketika terjebak demo, ini yang paling penting

Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menegaskan pentingnya tata kelola sebagai fondasi transformasi IFG.

"Sebagai bagian dari Danantara Indonesia, IFG percaya bahwa penguatan tata kelola dan GRC merupakan landasan strategis untuk memastikan transformasi bisnis berjalan sehat, transparan, dan berkelanjutan. Audit internal bukan sekadar fungsi pengawasan, melainkan mitra strategis yang mengawal arah perubahan," ujarnya.

Sebagai wujud nyata, IFG juga memperkuat aspek kontrol melalui penerapan four eyes principles, yakni mekanisme pengawasan berlapis yang memastikan setiap keputusan penting mendapat persetujuan minimal dari dua pihak berwenang.

Prinsip ini menjadi instrumen penting untuk menjaga akuntabilitas dan mencegah potensi risiko dalam pengambilan keputusan bisnis.

Baca Juga: Hendry Ch Bangun memilih di luar struktur PWI, ini alasannya

Denny menambahkan, "IFG berkomitmen menghadirkan praktik terbaik di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi. Kami ingin mendorong perubahan paradigma industri asuransi nasional, dari sekadar common practice menjadi best practice."

"Transformasi ini bukan hanya memperkuat daya saing industri keuangan, tetapi juga memberikan nilai nyata bagi perekonomian nasional," lanjutnya.

Senada dengan itu, Achmad Hidayat selaku Managing Director Internal Audit Danantara Indonesia, menekankan urgensi transformasi audit internal.

Baca Juga: Dipecat dari Polri, Kompol Cosmas Mengaku Tidak Ada Niat Menghilangkan Nyawa Affan Kurniawan

"Transformasi audit internal tidak bisa lagi ditunda. Al dan data analytics bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas, mendeteksi risiko lebih dini, dan memberikan nilai tambah yang nyata bagi organisasi. Namun teknologi hanyalah alat, nilai sejati audit tetap terletak pada rasa ingin tahu, empati, dan pemikiran kritis auditor," ujarnya dalam sesi diskusi panel Konferensi IIA 2025.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X