HARIAN MERAPI - Danantara Indonesia, melalui entitas investasinya, Danantara Investment Management, hari ini mengumumkan penandatanganan Pokok Perjanjian (Head of Agreement - HoA) dengan GEM Co.,Ltd. (GEM), perusahaan publik global terkemuka di bidang metalurgi hijau dan solusi ekonomi sirkular.
Perjanjian ini menetapkan kerangka kerja untuk potensi investasi bersama yang strategis di sektor hilir Indonesia yang sedang berkembang pesat, yang mencerminkan komitmen kedua belah pihak untuk memajukan pembangunan industri berkelanjutan dan meraih nilai jangka panjang dalam transisi energi global.
Perjanjian ini menetapkan kerangka kerja untuk potensi investasi bersama dalam fasilitas peleburan High-Pressure Acid Leaching (HPAL) dengan kapasitas rencana 66.000 ton nikel dalam endapan hidroksida campuran per tahun.
Baca Juga: Belum ada regulasi tentang pemanfaatan AI, ini yang dilakukan Kemkomdigi
Proyek yang bernilai sekitar USD 1,42 miliar ini, dibangun berdasarkan kemitraan yang telah terjalin antara PT Vale Indonesia Tbk dan GEM, dengan Danantara Indonesia kini bergabung dalam kolaborasi ini, dengan potensi partisipasi dari mitra global lainnya.
Rosan Roeslani, CEO Danantara Indonesia, menyatakan bahwa kemitraan dengan GEM merupakan tonggak penting lainnya dalam misi Danantara Indonesia untuk mengkatalisasi investasi strategis yang mempercepat transformasi sosial-ekonomi Indonesia.
“Dengan bekerja sama dengan pelopor global dalam metalurgi hijau, kami memajukan agenda hilirisasi negara ini sekaligus memastikan keberlanjutan dan inovasi tetap menjadi yang terdepan. Integrasi penelitian dan pengembangan, energi hijau, serta daur ulang siklus tertutup mencerminkan jenis proyek berdampak tinggi yang akan menciptakan nilai jangka panjang bagi Indonesia dan mitra investasi kami,” kata Rosan.
GEM dikenal luas atas komitmennya yang kuat terhadap pengembangan sumber daya manusia. Sejalan dengan komitmen ini, perusahaan telah menginvestasikan USD 30 juta untuk bersama-sama mendirikan laboratorium penelitian metalurgi mutakhir bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan tujuan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat penelitian dan pengembangan.
Dalam lima tahun ke depan, inisiatif di Indonesia Green Industrial Park (IGIP) bertujuan untuk menciptakan hingga 80.000 lapangan kerja baru, yang memberikan manfaat ekonomi yang luas.
Visi jangka panjangnya melampaui pemrosesan nikel dan mencakup material katoda, sel baterai, pelat nikel berkualitas tinggi, dan manufaktur alat berat.
Dirancang untuk beroperasi dengan energi hijau dan didukung oleh sistem daur ulang loop tertutup, proyek ini mengintegrasikan keberlanjutan di setiap tahap produksi sekaligus memperkuat daya saing industri jangka panjang Indonesia.
Baca Juga: Media Belanda Beberkan Eliano Reijnders Pilih Persib Bandung
Didirikan di Shenzhen pada tahun 2001, GEM adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Shenzhen dan Bursa Efek Swiss, dengan lebih dari 11.000 karyawan di Tiongkok, Afrika Selatan, Korea, dan Indonesia.