Benarkah Rusia ini pulihkan hubungan dengan AS, begini analisis pengamat

photo author
- Minggu, 17 Agustus 2025 | 07:00 WIB
Arsip - Presiden Rusia Vladimir Putin. ( Antara/Anadolu Agency)
Arsip - Presiden Rusia Vladimir Putin. ( Antara/Anadolu Agency)



HARIAN MERAPI - Benarkah Presiden Rusia Vladimir Putin ingin memulihkan hubungan dengan AS ?


Sejumlah analis menyampaikan kemungkinan tersebut ada dan realistis.


Jeremy Kuzmarov, Pemimpin Redaksi Covert Action Magazine, kepada RIA Novosti menyebut .
Putin “jelas berminat” memulihkan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Ramalan zodiak Sagitarius berlaku sepekan mulai Minggu 17 Agustus 2025, memadukan perencanaan jangka panjang dengan motivasi kreatif

Putin dan Presiden AS Donald Trump menggelar pembicaraan terbatas yang berlangsung selama 2 jam 45 menit di Anchorage, Alaska, negara bagian ke-49 AS.

Pertemuan itu digelar dalam format “tiga lawan tiga”. Dari pihak Rusia hadir Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan Penasihat Presiden Yury Ushakov, sementara AS diwakili Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Utusan Khusus Steve Witkoff.

“Trump dan Putin meninggalkan kesan bahwa ada kemajuan menuju perjanjian damai. Namun, tidak ada kesepakatan gencatan senjata yang secara resmi dicapai," kata Kuzmarov menanggapi hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Alaska itu.

Menurut Kuzmarov, Trump juga mengakui bahwa dalam sejumlah isu mereka belum berada dalam posisi yang sama.

Baca Juga: Batik Pesisiran Pantai Utara Jawa, lebih diutamakan sebagai barang ekonomi yang diperdagangkan

Putin jelas berminat memulihkan hubungan ekonomi dan diplomatik yang menguntungkan dengan AS, tetapi tidak jelas apakah Trump bersedia mencabut semua sanksi dan kembali pada kebijakan yang dianut segera setelah era Perang Dingin.

"Jika ia mencoba melakukannya, ia akan menghadapi banyak penolakan di dalam negeri,” demikian Kuzmarov menambahkan.

Kuzmarov juga mengatakan masih belum jelas apakah Ukraina dan AS akan menerima “keuntungan teritorial besar” Rusia di Ukraina timur serta berjanji untuk tidak mengizinkan ekspansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke Ukraina.

Kedua hal itu disebut sebagai prasyarat penting bagi terwujudnya perjanjian damai yang berkelanjutan.

Baca Juga: Ramalan zodiak Libra berlaku sepekan mulai Minggu 17 Agustus 2025, memadukan dorongan kreatif dengan kesadaran akan hubungan

Pada 30 September 2022, Presiden Rusia bersama pimpinan Republik Donetsk dan Lugansk, serta wilayah Kherson dan Zaporozhye (Zaporizhzhia), menandatangani perjanjian untuk bergabung dengan Rusia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X